Selasa 30 Mar 2021 06:58 WIB

Gengsi Si Nomor Satu Dunia

Menjadi juara Grup E zona Eropa tentu menjadi harga mati bagi timnas Belgia.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Roberto Martinez (berjas) memberikan instruksi kepada para pemain timnas Belgia.
Foto: AP Photo/Petr David Josek
Roberto Martinez (berjas) memberikan instruksi kepada para pemain timnas Belgia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Timnas Belgia berambisi kembali ke jalur kemenangan saat menjamu Belarusia di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Rabu (31/3) dini hari WIB. Sebagai negara yang diunggulkan, target juara Grup E zona Eropa tentu menjadi harga mati bagi tim besutan Roberto Martinez itu.

Namun, Belgia harus sadar perjalanan tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Belgia sempat tersandung ketika ditahan imbang 1-1 oleh Republik Ceska pada Sabtu (27/3) pekan lalu. Ini menjadi salah satu bukti Belgia tidak boleh jemawa dengan status sebagai negara peringkat pertama dunia versi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Padahal, Romelu Lukaku dkk sebelumnya sudah mencatat lima kemenangan beruntun sebelum bermain imbang kontra Republik Ceska. Ini membuat Belgia tergeser ke urutan kedua klasemen Grup E karena kalah selisih gol.

Belgia tidak boleh lengah. Mata skuad Rode Duivels harus tetap waspada karena Belarusia mengantongi bekal kemenangan 4-2 melawan Estonia. Apalagi, ini merupakan laga pamungkas sebelum jeda internasional kembali digelar pada 6 Juni 2021 mendatang.

Tanggung jawab kemenangan kini berada di pundak seluruh penggawa the Red Devils sebelum berpentas di Euro 2020, 12 Juni menghadapi Russia sebagai laga pembuka.

Menanggapi ini, Martinez selaku pelatih menyatakan dirinya tidak puas menyaksikan performa Thibaut Courtois dan kompatriot saat menghadapi Republik Ceska.

Martinez melihat anak buahnya masih melakukan banyak kesalahan dan kehilangan jati diri ketika menguasai bola. Saat menghadapi Ceska, timnya kerap ditekan lawan sehingga energi sudah terkuras ketika mencoba memberi serangan balik.

"Ketika Anda tidak bermain di level yang sesuai, tak kalah saja sudah hal yang vital. Tim meraih satu poin ketika tampil tanpa kemampuan sebenarnya," kata Martinez seperti dilansir The Brussel Times, Senin (29/3).

Kendati demikian, Martinez mengakui para pemain sudah menunjukkan komitmen kepada timnas. Ia berharap hasil seri cukup untuk menjadi bahan evaluasi menghadapi Belarusia. "Penting bagi kami untuk menjaga pemain tetap segar. Mereka juga harus mengevaluasi fisiknya," jelas dia.

Di segi lawan, Belarusia sedang berada di atas angin setelah membekali diri dengan kemenangan pertama di Grup E kontra Estonia. Anak asuh Mikhail Markhel itu sempat kebobolan dua gol sebelum mencetak tiga gol pembalas dalam kurun waktu 30 menit.

Sejak menyatakan kemerdekaan pada 1991, Belarusia sama sekali belum merasakan kompetisi bergensi Eropa, terlebih lagi Piala Dunia. Hal ini membuat Belarusia saat ini masih berstatus underdog.

Dalam laporan Sportsmole, Senin (29/3), Belarusia diprediksi akan menghadapi tim lapis kedua Belgia demi rotasi pemain. Nama-nama beken seperti Kevin De Bruyne dan Lukaku kemungkinan tidak bermain penuh.

Martinez mungkin bakal menampilkan pemain muda, seperti Thomas Foket dan Leandro Trossard. Kemudian Adnan Januzaj dan Dennis Praet juga dikabarkan bakal turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement