Senin 29 Mar 2021 23:54 WIB

Kapolri: Pelaku Bom Satu Kajian dengan TSK di Vila Mutiara

Polisi menangkap terduga teroris di Jakarta, Bekasi, dan NTB.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) meninjau korban bom bunuh diri di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.
Foto: Humas Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) meninjau korban bom bunuh diri di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial L dan YSM. Keduanya merupakan bagian kelompok kajian pengebom di Villa Mutiara yang ditembak mati pada Rabu (6/1/2021).

"Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri Makassar, Red) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Makassar, Senin.

Baca Juga

Selain L dan YSM, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror yang menangkap empat pelaku lainnya, yakni AS, SAS, MR dan AA, merupakan bagian dari kelompok jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.

Keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar ini, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri. "Jadi, keempat terduga jaringan teroris itu punya peran penting dalam memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad," katanya pula.

Selain itu, Listyo Sigit juga mengungkapkan,  penangkapan di dua wilayah berbeda, yakni Condet Jakarta Timur, dan Bekasi Jawa Barat. Empat terduga teroris ditangkap, yakni A, AH, AJ dan BS berikut barang bukti bom dan bahan peledak lainnya."Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, lima toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer. Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya empat kilogram, kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan jumlah 1,5 kg," ujar Kapolri.

Baca juga : JK Beri Dukungan kepada Uskup Agung Makassar

Kemudian, hasil operasi penangkapan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Densus 88 menangkap lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD)."Total lima pelaku telah diamankan, serta terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan," ujar Listyo Sigit.

Karena itu, Kapolri meminta masyarakat di Jakarta, Makassar, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melakukan aktivitas seperti biasa dan tetap tenang jangan panik. Ia memastikan, bahwa jajarannya terus mengejar kelompok-kelompok teroris dan mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri ini.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement