Senin 29 Mar 2021 21:46 WIB

Perusahaan UEA akan Mulai Memproduksi Vaksin Sinopharm

Kerja sama itu merupakan perluasan diplomasi China di kawasan Teluk.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Perusahaan UEA akan Mulai Memproduksi Vaksin Sinopharm. Sejumlah jurnalis asing menjawab pertanyaan petugas kesehatan mengenai riwayat kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama di kawasan Museum Chaoyang Park, Beijing, China, Selasa (23/3/2021). Sedikitnya 160 jurnalis asing yang bertugas di Beijing dan ratusan diplomat mendapatkan suntikan vaksin buatan Sinopharm dalam program vaksinasi massal khusus untuk warga negara asing
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Perusahaan UEA akan Mulai Memproduksi Vaksin Sinopharm. Sejumlah jurnalis asing menjawab pertanyaan petugas kesehatan mengenai riwayat kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama di kawasan Museum Chaoyang Park, Beijing, China, Selasa (23/3/2021). Sedikitnya 160 jurnalis asing yang bertugas di Beijing dan ratusan diplomat mendapatkan suntikan vaksin buatan Sinopharm dalam program vaksinasi massal khusus untuk warga negara asing

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sebuah perusahaan di Uni Emirat Arab (UEA) akan memulai produksi sendiri vaksin Sinopharm asal China pada April mendatang. Kerja sama tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan bersama yang diumumkan pada Ahad (28/3).

Gulf Pharmaceutical Industries PSC, yang berbasis di Ras al-Khaimah, menandatangani kesepakatan dengan perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan Group 42 (G42) yang berbasis di Abu Dhabi. Mereka telah menangani uji klinis tahap akhir, tahap III dari vaksin Sinopharm di UEA dan wilayah yang lebih luas.

Baca Juga

Dilansir dari Al Arabiya, Senin (29/3), pengumuman tersebut merupakan perluasan diplomasi China di kawasan Teluk dan membantu upaya UEA untuk mendiversifikasi ekonominya jauh dari produksi hidrokarbon.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi baru saja menyelesaikan kunjungan resmi dua hari ke UEA. Wang Yi mengatakan, Beijing ingin bekerja sama dengan UEA dalam memproduksi vaksin Covid-19 yang lebih terjangkau.

Menurut pengajuan Julphar di bursa saham Abu Dhabi, perjanjian manufaktur dibuat antara Julphar dan G42 Medications Trading. G42 sebelumnya mengatakan memiliki perjanjian distribusi dan manufaktur dengan Sinopharm dan berharap untuk memberikan vaksin kepada UEA dan negara bagian lain di kawasan itu. 

Menurut data Refinitiv, pemerintah Ras al-Khaimah memiliki 12,24 persen Julphar. G42 memulai uji klinis Fase III dari vaksin yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm, pada Juli.

UEA telah melakukan vaksin untuk kelompok tertentu sejak September tahun lalu. Vaksin tersebut diklaim memiliki kemanjuran 86 persen, sedangkan pengembang China telah mengklaim kemanjuran 79,34 persen berdasarkan analisis sementara uji coba tahap akhir.

"Beberapa orang di UEA gagal mengembangkan antibodi setelah dosis kedua vaksin Sinopharm sehingga diberi dosis ketiga," kata kementerian kesehatan bulan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement