Senin 29 Mar 2021 18:48 WIB

KBUMN dan Petrokimia Gresik Gelar Sentra Vaksinasi di Jatim

Erick mendorong semua perusahaan BUMN menjadi pionir melakukan vaksinasi pada lansia.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir memantau pembukaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (21/3).
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir memantau pembukaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia sekaligus Koordinator Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur (Jatim), PT Petrokimia Gresik, mendukung penuh program Sentra Vaksinasi Bersama (SVB) BUMN untuk Wilayah Jawa Timur. Program ini dibuka langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, di Kompleks Grand City Mall, Surabaya, Ahad (28/3).

Dengan dibukanya SVB Jatim, maka total sudah ada empat titik SVB BUMN di Indonesia. Pertama diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, disusul di Tennis Indoor Jakarta, dan juga di Semarang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program SVB BUMN adalah dukungan untuk mempercepat vaksinasi di kota besar, yang penduduknya juga besar. Program ini didukung oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota, serta perusahaan BUMN yang ada di wilayah setempat.

Erick mendorong semua perusahaan BUMN menjadi pionir melakukan vaksinasi kepada lansia di lingkungan BUMN dan juga masyarakat. Hal ini akan memacu sektor-sektor industri lain, baik swasta dan milik pemerintah dalam meningkatkan kepedulian akan kesehatan lansia di lingkungannya, serta untuk menumbuhkan produktivitas demi perbaikan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.

"Kami menargetkan Sentra Vaksinasi Bersama di Surabaya ini bisa melakukan vaksinasi lima ribu orang dalam sehari tapi kalau bisa lebih ya Alhamdulillah," ujar Erick.

Staf Khusus III Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas SVB BUMN Arya Sinulingga mengatakan saat ini vaksinasi untuk lansia masih terbilang sedikit karena itu Kementerian BUMN menyiapkan SVB agar mereka mendapatkan tempat yang nyaman untuk vaksinasi. Demikian juga untuk pelayan publik bagi karyawan di BUMN.

"Ini merupakan tempat keempat. Berikutnya akan kita bangun di Banyumas dan Bandung. Dengan demikian akan semakin banyak lansia di Pulau Jawa yang mengikuti vaksinasi," ucap Arya seperti dikutip, Senin (29/3).

Arya menyampaikan vaksinasi merupakan quick wins untuk menyelamatkan Indonesia dari wabah Covid-19, di samping masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan, karena memang obat dari Covid-19 belum ditemukan.

Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan SVB Jatim ini dibuka bagi lansia dan pelayan publik karyawan BUMN di Jatim yang mana berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim memiliki jumlah lansia terbesar ketiga di Indonesia. Di awal 2021, terdapat sekitar 4,3 juta warga berusia 60 tahun ke atas di Jatim. Kota Surabaya sendiri menyumbang sekitar 265 ribu lansia.

"Layanan SVB Jatim akan berlangsung selama dua bulan hingga 28 Mei 2021. Tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang sesuai kebijakan pemerintah," ucap Dwi.

Dwi mengatakan SVB Jatim didukung sekitar 150 Covid-19 Ranger dari seluruh BUMN di Jatim, serta sekitar 50 tenaga kesehatan (dokter dan perawat) yang berasal dari Rumah Sakit (RS) BUMN di Jatim yang bekerja secara shift.

"Petrokimia Gresik selaku koordinator bersama anggota Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jatim memberikan dukungan penuh dengan mengirimkan relawan demi suksesnya program ini," lanjut Dwi.

Dwi menyampaikan Satgas BUMN Jatim yang telah dibentuk sejak 17 Maret 2020 ini membawahi 14 RS BUMN yang tersebar di 11 daerah, antara lain Surabaya, Malang, Gresik, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Kalianget, Kediri, Mojokerto.

Satgas BUMN Jatim juga telah membentuk Posko Penanggulangan Covid-19 di 38 titik di seluruh Jatim, dengan pembagian tugas oleh masing-masing BUMN. Total ada 14 BUMN yang berkantor pusat di Jatim dan 13 BUMN yang berkantor cabang di Jatim yang terlibat langsung dalam Satgas BUMN Jatim.

Sementara jumlah penyaluran bantuan mencapai Rp 34,88 miliar dengan sebaran 57 persen untuk alat kesehatan atau alat pelindung diri (APD), 25 persen untuk sembako, 10 persen untuk obat-obatan, dan 8 persen untuk bantuan lain. Selain itu, Satgas BUMN Jatim juga telah melaksanakan Program Donor Plasma BUMN untuk Indonesia, dan hingga saat ini telah terdapat 124 pendonor dengan total volume plasma sekitar 49.600 cc.

"Kami siap mendukung pemerintah melalui program-program Kementerian BUMN dalam memerangi Covid-19. Semoga upaya ini dapat mempercepat Indonesia terbebas dari wabah ini," kata Dwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement