Senin 29 Mar 2021 18:50 WIB

BNI Target Penyaluran Kredit Tumbuh 8 Persen pada 2021

Sepanjang 2020, realisasi penyaluran kredit BNI sebesar Rp 586,2 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI (ilustrasi). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar delapan persen secara tahunan (yoy) pada tahun ini.
Foto: Bank BNI
Kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI (ilustrasi). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar delapan persen secara tahunan (yoy) pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar delapan persen secara tahunan (yoy) pada tahun ini. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi selama tahun lalu yang tumbuh 5,3 persen (yoy).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perseroan optimistis kondisi perekonomian global maupun domestik tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga dapat mendorong penyaluran kredit perseroan.

Baca Juga

“Kita proyeksi, pertumbuhan kredit enam persen sampai tujuh persen, jadi itu proyeksi kami, kalau bisa membaik, mungkin delapan persen. BNI melakukan banyak perbaikan internal, proses kredit, transaksi, supaya lebih efisien,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (29/3).

Royke menuturkan, penyaluran kredit diperkirakan akan terakselerasi mulai kuartal kedua tahun ini. Adanya program vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah, ditambah berbagai stimulus dari otoritas fiskal maupun regulator di sektor keuangan, akan berdampak positif pada pertumbuhan kredit perseroan.

“Kita sangat yakin, mungkin di kuartal II dan seterusnya dengan adanya program vaksinasi yang mulai berjalan begitu baik, kita yakin akan tumbuh confidence dari masyarakat dan juga ekonomi akan mulai bergulir, mulai kembali akan membaik,” jelasnya.

Dia melanjutkan, kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sektor properti, yang didukung dengan loan to value (LTV) hinggga 100 persen atau uang muka nol persen persen, dinilai akan mampu memulihkan perekonomian pada tahun ini.

“Karena juga memang terasa, pemerintah itu all out untuk pemulihan ekonomi ini, dengan beberapa kebijakan-kebijakan yang cukup bagus, banyak terkait kebijakan pemberian PPnBM yang nol persen, kemudian LTV properti, dan banyak lagi,” tambahnya.

Sepanjang 2020, realisasi penyaluran kredit BNI Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen (yoy). Capaian ini, lebih tinggi daripada realisasi penyaluran kredit industri perbankan minus 2,41 persen (yoy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement