Senin 29 Mar 2021 15:43 WIB

Bahan Peledak di Rumah Terduga Teroris Bekasi Dimusnahkan

Polisi memusnahkan bahan peledak yang ditemukan di rumah terduga teroris di Bekasi.

Petugas kepolisian berjaga di depan rumah terduga teroris saat penggeledahan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas kepolisian berjaga di depan rumah terduga teroris saat penggeledahan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Polisi memusnahkan bahan peledak di rumah terduga teroris yang diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3).

"Dimusnahkan karena ada bahan berbahaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus,di lokasi penggerebekan, Senin (29/3).

Baca Juga

Suara ledakan itu terdengar sesaat setelah Kepala Polres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan, meminta polisi maupun awak media mengosongkan kawasan sekitar rumah terduga teroris. Tak sampai lima menit Gunawan memberikan instruksi atau pada pukul 13.30 WIB, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari dalam rumah terduga teroris tersebut.

Kepulan asap berwarna putih pekat juga nampak membumbung tinggi ke udara dari dalam kontrakan terduga teroris yang berada di balik pagar besi berwarna biru itu. Asap pada ledakan di Gereja Kathedral Makassar, Ahad (28/3), juga berwarna putih berdasarkan data rekaman video kamera pengintai yang beredar.

Mendengar suara ledakan itu, warga maupun pengendara yang melintas di jalan itu sontak kocar-kacir. Apalagi situasi arus kendaraan di jalan itu padat. Banyak pengemudi kendaraan menghentikan laju kendaraannya, ada juga yang memutar arah.

Baca juga : Pasutri Pelaku Bom Makassar Baru Menikah Enam Bulan

Suasana panik mulai mereda setelah Gunawan meminta masyarakat untuk tidak panik dan tenang. Polisi juga langsung meredam serta mengatur arus kendaraan yang sempat terhenti akibat suara ledakan tersebut. Suara ledakan itu diduga bom rakitan milik terduga teroris yang berada di dalam rumah kontrakan. 

Bom diledakkan di lokasi, diduga karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa. Sebelum suara ledakan itu, Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran, bersama Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono, yang berada di lokasi hanya membenarkan ada kegiatan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi.

"Benar kami sedang ada giat di sini. Hubungannya dengan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar maupun jaringan terduga teroris itu akan dijelaskan kepala Kepolisian Indonesia petang nanti," kata Imran.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement