Senin 29 Mar 2021 14:11 WIB

Mobil Terkoneksi Internet Buka Peluang Peretasan Kendaraan

Pengembangan mobil perlu melibatkan perusahaan cybersecurity.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi perangkat audio di mobil)
Foto: Pikrepo
(Foto: ilustrasi perangkat audio di mobil)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah mobil saat ini telah dikemas lewat sistem elektronik mutakhir lengkap dengan perangkat lunak dan jaringan internet. Semua itu dihadirkan demi dapat memudahkan pengendara serta menunjang sistem keselamatan lalu lintas.

Dilansir dari New York Times pada Senin (29/3), hal itu dinilai sekaligus membuka peluang bagi hackers untuk melakukan sejumlah aksi. Bahkan, aksi peretas itu berpotensi akan mengancam keselamatan berkendara.

Baca Juga

Kondisi ini sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam menciptakan kendaraan mutakhir. Produsen kendaraan dan perangkat penunjang lainya pun dituntut untuk mampu menghadirkan sistem yang mampu mencegah ancaman para peretas.

Mengingat, jika peretas berhasil menerobos sistem dalam kendaraan, maka hackers dapat menimbulkan sejumlah gangguan minor hingga mengambil alih kendali kendaraan.

Tak hanya itu, peretas juga berpotensi mencuri sejumlah data pribadi pengendara. Mengingat, sejumlah mobil hadir dengan fitur camera dan microphone sebagai penunjang beberapa fungsi kendaraan.

Melihat sejumlah potensi ancaman tersebut, maka pengembangan mobil perlu melibatkan perusahaan cybersecurity. Lewat kerja sama itu, maka perusahaan cybersecurity memiliki tugas untuk menghadirkan firewall yang mampu menangkal seluruh ancaman peratas.

Agar mampu menghadirkan perlindungan yang selangkah lebih maju, maka sistem keamanan juga perlu didukung oleh kemampuan over-the-air updates. Dengan begitu, maka setiap pembaruan dapat langsung diterapkan pada kendaraan.

Salah satu pabrikan yang telah memberikat perhatian terhadap ancaman ini adalah General Motors (GM). Vice President for Global Cybersecurity GM, Kevin Tierney mengatakan hal ini perlu mendapat perhatian serius karena berdampak pada keselamatan pengendara.

Oleh karena itu, GM mengerahkan 90 ahli cybersecurity untuk menghadirkan sistem keamanan yang disebut dengan "defense in depth".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement