Senin 29 Mar 2021 10:05 WIB

Kapolri: Pelaku bom bunuh diri Makassar anggota JAD

Analisa Al Chaidar di Republika bila bom Makasar dilakukan JAD terbukti benar.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) meninjau korban bom bunuh diri di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.
Foto: Humas Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) meninjau korban bom bunuh diri di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakann bahwa pelaku pengeboman dua orang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.

"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," ungkap Jenderal Sigit dalam konferensi pers, Minggu.

Menurut Kapolri, pelaku laki-laki berinisial L, sedangkan pelaku perempuan masih dalam proses identifikasi.

Baca juga: Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia

Jenderal Sigit bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi bom bunuh dan menjenguk beberapa orang korban.

Menurut dia, ada dua orang korban yang sudah selesai menjalani operasi.

"Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," ujar Jenderal Sigit.

Dia meminta masyarakat tenang dan tidak panik paska-teror bom bunuh diri.

"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," kata dia.

Jenderal Sigit menyampaikan terima kasih atas keberanian seorang satpam yang menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja.

"Sekarang sedang dirawat di rumah sakit Polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," ujar dia.

Baca juga : Pelaku Bom Jaringan JAD, Polisi Kembangkan Penyelidikan

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement