Senin 29 Mar 2021 06:15 WIB

700 Polisi Amankan 85 Gereja di Kota Bogor

Pengamanan Gereja Bogor akan terus dilakukan hingga satu pekan ke depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang petugas polisi berjaga-jaga. Ilustrasi
Foto: Nytimes.com
Seorang petugas polisi berjaga-jaga. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 700 personel kepolisian Polresta Bogor Kota, disiagakan mengawal keamanan di 85 gereja yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor, Jawa Barat. Pengamanan tersebut dilakukan menyusul adanya bom bunuh diri di salah satu Gereja Katedral Makassar, Ahad (28/3).

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pengerahan 2/3 anggota Polresta Bogor Kota dilakukan untuk memberi rasa aman bagi jamaat gereja yang akan beribadah.

"Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Bogor Kota kami kerahkan, untuk memberikan rasa aman bagi jamaah yang sedang beribadah, di 85 gereja yang ada di Kota Bogor," kata Susatyo di Gereja Katedral Kota Bogor, Ahad (28/3).

Tidak hanya pada Ahad (28/3), Susatyo menuturkan, pengamanan akan terus dilakukan hingga satu pekan ke depan. Mengingat rangkaian ibadah di gereja akan berlangsung mulai Kamis (1/4) hingga Ahad (4/4).

"Tentunya kita berusaha untuk mencegah, berusaha memperkuat pengamanan di gereja-gereja di Kota Bogor selama satu pekan ke depan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pastur Vikaris Lija Katedral Kota Bogor Romo Endro Susanto, berharap agar kasus ledakan di Gereja Katedral Makassar diserahkan kepada polisi. Supaya bisa diproses secara cepat dan tepat oleh pihak yang profesional agar masyarakat merasa aman.

"Kita berharap menyerahkan perwistiwa ini kepada aparat kepolisian dalam artian supaya mereka profesional menanganinya. Terutama mencari aktor-aktor intelektual di belakang ini semua siapa, dan bisa diselesaikan. Sehingga bisa memberikan rasa aman,” ucapnya.

Terkait dengan keadaan di Bogor, Romo Endro memastikan, ibadah pekan suci akan terus digelar. Dirinya juga menyerahkan pengamanan dan penjagaan kepada TNI-Polri.

"Untuk masalah keamanan kita yakin dan percaya, tanpa kita minta bahwa pihak kepolisian dan TNI akan profesional menyikapi masalah ini dan tentunya mereka bisa mengambil tindakan untuk memberikan rasa aman. Khususnya ibadah akan dimulai oleh umat Katolik dari Kamis putih, Jumat Agung, lalu Sabtu ada malam paskah, lalu Minggu paskahnya, nah itu empat hari berturut-turut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement