Ahad 28 Mar 2021 19:37 WIB

Masyarakat Antusias, Program P2L di Jakarta Utara Meluas

P2L mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta mampu menekan angka stunting

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara melalui Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP), Unang Rustanto mendukung program smart farming pekarangan pangan lestari (P2L) Kementerian Pertanian (Kementan).
Foto: istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara melalui Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP), Unang Rustanto mendukung program smart farming pekarangan pangan lestari (P2L) Kementerian Pertanian (Kementan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara melalui Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP), Unang Rustanto mendukung program smart farming pekarangan pangan lestari (P2L) Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurut Unang, program tersebut memiliki manfaat besar, terutama dalam menekan tingginya angka stunting melalui pola makan yang sehat dan bergizi tinggi.

"P2L itu mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta mampu menekan angka stunting. Saya pikir ini program yang sangat bagus," ujar Unang, Minggu, 28 Maret 2021.

Unang mengatakan, saat ini ada 4 kecamatan dari 10 lokasi yang mendapat plot penerapan P2L. Keempat lokasi tersebut diantaranya adalah Kecamatan Cilincing, Kecamtan Tanjung Priok, Kecamatan Koja dan Kecamatan Kelapa Gading.

 

"Kita akan Kembangkan terus sesuai dengan anggaran yang ada. Alhamdulillah kalau untuk wilayah Jakarta Utara progresnya lumayan cepat dibanding wilayah lain," katanya.

Di Jakarta Utara, terdapat beberapa kelompok tani yang sudah melakukan aktivitas smart farming. Satu kelompok berisikan 32 orang dengan tugas dan tanggung jawab melakukan pengembangan pertanian kota ke titik dan lokasi lain.

"Karena itu kita akan menambah kebutuhan apa saja yang diperlukam agar P2L ini merata di semua titik serta mampu meningkatkan ketahanan pangan dalam lingkup rumah tangga. Alhamdulillah antusias masyarakat untuk kegiatan urban farming ini juga sangat tinggi," katanya.

Unang menambahkan, saat kegiatan urban farming di kantor Walikota sudah meluas dengan membuat rumah hidroponik sebesar 3 x 4 meter, lahan sawah 100 meter, taman toga 150 meter, kebun sayur hortikukultura 100 meter dan peternakan ikan kurang lebih 200 meter. "Ke depan kegitan ini akan lebig masif lagi," tutupnya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakam bahwa program P2L merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan keluarha, terutama di masa pandemi Covid 19, maupun dalam menghadapi musim kemarau.

"Dalam kondisi krisis seperti Covid-19 ini, pertanian menjadi jawaban untuk bisa survive. Tidak perlu lahan besar, kita manfaatkan lahan di pekarangan kita dengan baik. Jadi di pekarangan ini semua orang bisa bertani," katanya.

Karena itu, Mentan meminta kepada seluruh pemerintah daerah mulai dari gubernur hingga tingkat desa agar selalu mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarg yanh sehat dan bergizi.

"Saya minta para kepala daerah agar terus mendorong pemanfaatan pekarangan di setiap rumah sebagai sumber pangan keluarga, karena ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan keluarga," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement