Ahad 28 Mar 2021 17:09 WIB

LPEI Kolaborasi Pemda Kembangkan Pelaku UMKM

LPEI akan membuka program pelatihan tematik ekspor untuk IKM dan UMKM

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menata kerajinan rotan Lombok saat pameran Produk Unggulan UMKM Balinusra di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (24/3/2021). Pameran yang diikuti oleh 20 UMKM binaan Bank Indonesia (BI) dari Bali dan Nusa Tenggara itu merupakan rangkaian dari acara Karya Kreatif Indonesia 2021 yang mengusung tema Eksotisme Lombok.
Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA
Pekerja menata kerajinan rotan Lombok saat pameran Produk Unggulan UMKM Balinusra di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (24/3/2021). Pameran yang diikuti oleh 20 UMKM binaan Bank Indonesia (BI) dari Bali dan Nusa Tenggara itu merupakan rangkaian dari acara Karya Kreatif Indonesia 2021 yang mengusung tema Eksotisme Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dan Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengembangkan kapasitas pelaku industri kecil dan menengah serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adapun kerja sama ini akan berlaku hingga 25 Maret 2022 dan dapat diperpanjang. 

Direktur Eksekutif LPEI D James Rompas mengatakan kerja sama tersebut, LPEI akan membuka program pelatihan tematik ekspor untuk IKM dan UMKM di Kendal dan Demak. Adapun tujuan meningkatkan kemampuan para pelaku usaha untuk dapat menghasilkan produk berorientasi ekspor yang unggul dan berdaya saing.

“Program pelatihan tematik ekspor ini sejalan dengan misi LPEI sebagai Special Mission Vehicle atau SMV Kementerian Keuangan, dimana salah satu mandatnya mendorong pengembangan ekspor nasional. Hal ini juga merupakan bagian dari Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang sudah diselenggarakan LPEI sejak 2015 lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (28/3).

James menuturkan LPEI memiliki program CPNE yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru. Program tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan selama satu tahun. “Pada awal tahun ini, LPEI kembali membuka kelas pelatihan bagi pelaku UMKM berorientasi ekspor,’" kata James.

James menyebut selama 2020, CPNE LPEI dilaksanakan secara virtual dengan mengikutsertakan UMKM yang tersebar di wilayah Yogyakarta, Makassar, dan Kalimantan. Meski dilakukan secara virtual, LPEI mampu melahirkan 21 eksportir baru, empat diantaranya berasal dari wilayah Indonesia timur. 

“Eksportir baru binaan LPEI tersebut bergerak di berbagai sektor yang diantaranya furniture serta makanan dan minuman. Pandemi COVID-19 bukan halangan bagi kami untuk tetap menjalankan program CPNE sebagai salah satu mandat dan dukungan LPEI kepada segmen UMKM berorientasi ekspor. Dalam hal ini, kami memberikan pendampingan agar para pelaku UMKM tetap dapat mempertahankan bisnisnya bahkan diharapkan mampu melakukan ekspor perdana," ungkapnya,

Pada 2021, LPEI berencana melaksanakan program CPNE di tiga kota, yaitu Medan, Surakarta, dan Bali dengan materi pelatihan berupa mekanisme ekspor, penyusunan laporan keuangan hingga akses pembiayaan ekspor. Dalam waktu dekat, CPNE akan dimulai pada Maret 2021 di Kota Surakarta."Kami berharap pandemi akan segera berakhir dan pendampingan UMKM bisa dilakukan secara langsung dan tatap muka sehingga bisa lebih optimal," kata James.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement