Ahad 28 Mar 2021 16:17 WIB

Embargo Vaksin, Kemenkes Berupaya Konsisten Vaksinasi

Kemenkes berupaya penerima dosis pertama dapat menerima dosis kedua tepat waktu

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/3/2021). Vaksinasi guru secara massal yang merupakan rangkaian dari Festival Smart Vaksinasi Makassar tersebut menargetkan sebanyak 2.000 guru per hari.
Foto: Antara/Arnas Padda
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/3/2021). Vaksinasi guru secara massal yang merupakan rangkaian dari Festival Smart Vaksinasi Makassar tersebut menargetkan sebanyak 2.000 guru per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Jubir vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan tetap konsisten untuk vaksinasi Covid-19 tahap ketiga. Hal itu, dilakukan pihaknya meski ada penundaan ketersediaan AstraZeneca akibat embargo yang terjadi di India.

‘’Kita perkirakan (ketersediaan) sekitar bulan Juli, mengingat adanya penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca ini,’’ ujar dia kepada Republika, Ahad (28/3).

Dia menambahkan, saat ini upaya dari Kemenkes untuk vaksinasi Covid-19, adalah dengan mengatur jadwal pemberian. Sehingga, bisa dipastikan penerima dosis pertama vaksin Covid-19, bisa menerima dosis kedua sesuai waktu yang ditentukan. ‘’Juga memastikan lansia mendapat prioritas untuk segera diberikan perlindungan,’’ jelas dia.

Ketika ditanya jumlah terkini dosis vaksin yang ada, Siti menjawab ada sekitar 27 juta dosis yang masih diproses di Biofarma. Jumlah itu, menurut dia termasuk sekitar 7 juta sisa vaksin Covid-19 pabrikan China, Sinovac.

Dikabarkan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan rencana pengiriman vaksin AstraZeneca periode Maret dan April 2021 ke Indonesia yang tertunda. Penundaan itu, terjadi akibat adanya embargo di India.

Sesuai jadwal, seharusnya penerimaan vaksin itu didapat pada 22 Maret sejumlah 2,5 juta dosis. Dilanjutkan April sekitar 7,8 dosis. Namun diakui Budi, hal itu tertunda karena isu embargo yang mencuat di India karena kasus setempat yang semakin naik.

Hingga kini, Kemenkes dikabarkan sedang mengupayakan pembicaraa dengan WHO guna ketersediaan vaksin AstraZeneca ke Indonesia sekitar Mei atau Juni 2021.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement