Ahad 28 Mar 2021 15:34 WIB

Ada Bercak Merah di Sekitar Mata? Mungkin Ini Penyebabnya

Beberapa penyebab bisa diatasi dengan obat, namun sebagian lagi butuh bantuan medis.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Bercak merah pada mata (ilustrasi)
Foto: Safebee
Bercak merah pada mata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan bercak merah di sekitar mata dapat terjadi akibat berbagai penyebab. Terkadang, masalah ini bisa diatasi dengan obat rumahan. Namun, beberapa kasus membutuhkan perawatan medis.

Setidaknya ada lima hal yang dapat memicu munculnya bercak merah di sekitar mata. Berikut ini adalah kelima hal tersebut, seperti dilansir di Medical News Today.

1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak merupakan salah satu jenis eksim yang terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan alergen yang menyebabkan reaksi. Dermatitis kontak bisa terjadi beragam bagian tubuh, termasuk di sekitar mata dan kelopak mata.

Gejala dermatitis kontak bisa berupa kemunculan ruam merah, kulit kering, gatal, bentol-bentol, perasaan terbakar atau tersengat, hingga lesi atau luka lepuh. Salah satu cara yang umum untuk meredakan dermatitis kontak adalah kompres dingin atau es. Terapi lain yang dapat diberikan adalah terpai obat oral atau injeksi steroid.

2. Penuaan

Kulit di sekitar mata cenderung menipis dan mengundur seiring dengan bertambahnya usia. Proses penuaan juga dapat memicu terjadinya perubahan mata di area kulit tersebut. Kemunculan bercak merah di sekitar mata yang berkaitan dengan proses penuaan tidak berbahaya.

3. Selulitis preseptal dan orbital

Selulitis preseptal dan orbital merupakan dua infeksi yang mirip dan terjadi di sekitar mata. Selulitis preseptal mempengaruhi jaringan permukaan kulit seperti di kelopak mata dan kulit di sekitarnya. Sedangkan selulitis orbital mempengaruhi area d dalam mata dan jaringan sekitanrya.

Kedua maslaah ini dapat memunculkan gejala seperti kemerahan di sekitar mata, bengkak, demam, dan nyeri. Selulitis preseptal tidak menyebabkan rasa nyeri atau kehilangan penglihatan.

Akan tetapi, selulitis orbital dapat menyebabkan pandangan kabur atau ganda, tonjolan pada mata, dan nyeri ketika menggerakkan mata. Tanpa terapi, masalah ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Kedua masalah ini perlu diterapi dengan antibiotik intravena. Terkadang, pasien mungkin memerlukan operasi.

4. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik merupakan jenis eksim yang paling umum. Biasanya masalah ini dialami oleh anak berusia lima tahun atau lebih. Kondisi ini bisa terjadi pada orang dewasa, namun kasusnya jarang.

Dermatitis atopik dapat menyebabkan kemerahan di kelitar mata. Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi mata seperti konjungtivitis atau inflamasi kornea.

American Academy of Dermatology Association mengungkapkan belum ada obat untuk menyembuhkan dermatitis atopik. Akan tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dermatitis atopik yang kambuh. Misalnya merawat kulit dengan produk yang lembut, menghindari pemicu kambuhnya dermatitis atopik, atau terapi cahaya.

5. Blepharitis

Kondisi ini juga dikenal sebagai inflamasi pada kelopak mata akibat bakteri atau infeksi lain. Blepharitis dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan di sekitar mata. Gejala lain yang bisa terjadi adalah munculnya serpihan putih menyerupai ketombe di bulu mata. Beberapa gejala lainnya adalah mata berair, sensasi terbakar pada mata, kelopak mata gatal, bengkak, atau kemerahan, mata kering, hingga //crusting// di kelopak mata.

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah membersihan area bulu mata dengan hati-hati, dan mengunakan air mata palsu. Hindari pula penggunaan lensa kontak dan riasan mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement