Ahad 28 Mar 2021 09:11 WIB

Mencari Me Time di Tengah Pandemi

Penting memiliki 'me time' agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah pandemi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Penting memiliki 'me time' agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah pandemi.
Foto: Piqsels
Penting memiliki 'me time' agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sangat penting menjaga kesehatan mental dan tetap bahagia di tengah kondisi sulit seperti pandemi. Itu akan membuat pikiran tetap jernih, bebas dari bayang-bayang ketakutan dan kecemasan.

Sayangnya, opsi untuk me time kini cenderung terbatas. Misalnya, meningkatkan mood dengan kegiatan rekreasi, berkumpul dengan kawan, atau karaoke, tidak leluasa seperti sebelumnya.

Baca Juga

Lantas bagaimana membuat diri sendiri tetap bahagia? Para psikolog menyarankan aksi yang sederhana namun bermakna. Beberapa di antaranya bisa dilakukan meski di rumah saja.

Contohnya, menikmati udara di pagi hari, bermain dengan keluarga, merawat hewan peliharaan, belanja daring, memanggang roti, menari, dan berolahraga. Tidak perlu olahraga berat, cukup dengan yoga, jogging, atau bersepeda.

 

Salah satu pendiri MindScape Consultancy, Zahra Ahmed, sepakat bahwa mempertahankan hormon bahagia di saat-saat seperti sekarang amat dibutuhkan. Hormon itu adalah dopamin.

Zahra yang merupakan asisten psikolog menjelaskan bahwa dopamin adalah hormon 'penghargaan'. Tubuh akan memproduksinya setelah sebuah tugas dirampungkan dengan baik, sesederhana apapun itu.

Karena itu, Zahra menyarankan agar setiap orang selalu aktif memiliki tugas harian. Bukan tugas seperti pekerjaan dan tanggung jawab, tapi yang menyenangkan seperti memposting atau membagikan meme lucu.

"Memasak dan menyantap makanan yang sedang diinginkan, atau lakukan saja apapun yang Anda sukai seperti berendam serta membaca buku favorit," ujarnya, dikutip dari laman Metro, Ahad (26/3).

Psikolog dari Northamptonshire Health NHS Foundation Trust, Jaspreet Tehara, mengatakan tidak ada bentuk kesenangan yang 100 persen sama bagi setiap orang. Masing-masing punya pendekatan sendiri.

Hal utama yang perlu diperhatikan saat melakukan aktivitas tersebut adalah bebas dari rasa bersalah. Misalnya saat memasak, tidak perlu berlebihan memikirkan kalori dari bahan-bahan yang diolah jadi masakan.

Lakoni semuanya dengan totalitas. Fokus dan tidak perlu memikirkan hal lain. Memusatkan perhatian juga akan menumbuhkan kesadaran sini-kini. Itu semua cara yang tepat untuk membuat diri sendiri tenang dan bahagia.

 

"Latihan fisik, membaca, mendengarkan podcast atau buku audio, bermain alat musik, mengobrol dengan teman secara daring, semua harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan perhatian," tuturnya.

Konsultan kehidupan Rupinder Kaur ikut menyuarakan aspek krusial dari self care. Apabila seseorang mengabaikan itu, rasa lelah, kewalahan, dan keputusasaan akan semakin mudah menyerang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement