Ahad 28 Mar 2021 08:05 WIB

Dubes AS Ingatkan Pandemi Berdampak Besar Bagi Palestina

AS mengucurkan Rp 216 miliar untuk membantu Palestina.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang wanita Palestina menangis setelah rumah seorang kerabatnya dihancurkan oleh pasukan Israel karena dibangun tanpa izin, di desa Ain Shibli di Lembah Jordan di Tepi Barat, Rabu, Maret. 10, 2021.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Seorang wanita Palestina menangis setelah rumah seorang kerabatnya dihancurkan oleh pasukan Israel karena dibangun tanpa izin, di desa Ain Shibli di Lembah Jordan di Tepi Barat, Rabu, Maret. 10, 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON —Pemerintah Amerika Serikat  (AS) akan memberi 15 juta dolar dalam bantuan kemanusiaan ke Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bantuan ini diberikan untuk mendukung warga Palestina yang dianggap paling rentan selama pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

“Kami didorong melihat inisiatif Israel untuk memberi vaksinasi terhadap pekerja Palestina. Kami mendesak Israel dan Otoritas Palestina untuk melanjutkan kerja sama dalam memastikan vaksin COVID-19 menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan," ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dilansir Yeni Safak, Jumat (26/3).

Baca Juga

Pemerintah AS yang dipimpin Presiden Joe Biden memulihkan program bantuan untuk pembangunan ekonomi dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Negara adidaya itu telah mengumumkan bantuan kemanusiaan telah diberikan.

Thomas-Greenfield juga berbicara tentang tiga aspek proses perdamaian Timur Tengah. Ia menekankan bahwa Pemerintah AS akan terus mendukung Israel.

AS menegaskan keinginan negara itu untuk melihat Israel dan Palestina mengambil langkah menuju solusi dua negara. Selain itu, Washington menegaskan akan terus memberikan bantuan kepada rakyat Palestina.

"Sangat penting bahwa kedua belah pihak mengambil langkah konkret untuk memajukan solusi dua negara," jelas Thomas-Greenfield.

Thomas-Greenfield menambahkan AS mendesak pemerintah Israel dan otoritas Palestina untuk menahan diri dari semua tindakan sepihak yang membuat solusi dua negara semakin sulit untuk dicapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement