Sabtu 27 Mar 2021 23:49 WIB

Puskesmas di Depok Beri Penyuluhan Deteksi Dini Tuberkulosis

UPTD Puskesmas melakukan penyuluhan deteksi tuberkulosis khususnya ibu hamil

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang petugas tengah memeriksa sampel dahak pasien di ruang Laboratorium Tuberkulosis (TB).
Foto: DHONI SETIAWAN/ANTARA FOTO
Seorang petugas tengah memeriksa sampel dahak pasien di ruang Laboratorium Tuberkulosis (TB).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas di Depok menggelar penyuluhan Tuberkulosis (TB). Pada kesempatan tersebut pengunjung Puskesmas diberikan pemahaman seputar penyakit TB dan dibagikan leaflet tentang TB.

Kepala UPTD Puskesmas Kedaung, Anugrah Sri Handayani mengatakan, penyuluhan disampaikan oleh Dokter Rosnia Arianti dan Petugas TB Puskesmas Kedaung, Ciptariah. Materi penyuluhan terkait pengertian seputar gejala dan penularan penyakit TB.

"Selain itu juga dipraktikan etika batuk yang benar mencegah penyebaran penyakit," ujar Sri dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (27/3).

Sri menjelaskan, gejala yang umum dirasakan oleh orang yang terjangkit TB ialah batuk yang sudah lebih dari dua pekan dan terus-menerus. Jika sudah menemukan hal tersebut, masyarakat dapat menghubungi kader posyandu atau datang langsung ke Puskesmas.

 

"Semoga dengan penyuluhan ini, masyarakat dapat mendeteksi dini penyakit TB agar segera mendapatkan penanganan dan tidak menularkan ke orang sekitar," jelasnya.

Sedangkan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Cinere menggelar web seminar (webinar) dalam rangka Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia melalui aplikasi zoom meeting Jumat (26/3). Kegiatan tersebut diikuti oleh kader posyandu serta masyarakat Cinere.

Kepala UPTD Puskesmas Cinere, Siti Muhimatul menuturkan webinar ini membahas gejala yang muncul, pola penanganan dan orang-orang yang rentan terpapar TB. Salah satunya, ibu hamil.

"Ibu hamil pada trimester pertama berbahaya jika tertular TB. Sebab, bisa mengakibatkan tumbuh kembang janin tergangu," terangnya.

Menurut Siti, hal tersebut harus cepat ditangani. Serta harus segera berkonsultasi dengan dokter obgyn atau spesialis lainnya.

Jika ada yang merasakan gejala atau menemukan orang di lingkungan sekitar yang bergejala, maka masyarakat dapat menghubungi kader posyandu. Juga dapat datang langsung ke Puskesmas Cinere agar segera mendapatkan penanganan. "Dunia kehabisan waktu untuk memberantas TB. Berantas TB mulai dari diri sendiri," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement