Sabtu 27 Mar 2021 17:30 WIB

Bhutan Mulai Vaksinasi Covid-19

Bhutan telah menerima 150.000 dosis vaksin Asztraceneca dari India pada Januari.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Seorang petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Seorang petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin COVID-19 AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Ribuan warga Bhutan melakukan perjalanan ke sekolah dan gedung umum untuk vaksinasi pada hari Sabtu (27/3). Itu seiring upaya Kerajaan di Himalaya ini meluncurkan upaya inokulasi terbesarnya melawan Covid-19 dengan suntikan AstraZeneca yang diberikan negara tetangga India.

Ninda Dema, seorang wanita berusia 30 tahun, menjadi orang pertama di negara itu yang menerima suntikan di pusat vaksinasi sekolah di ibu kota Thimphu. Acara tersebut disiarkan langsung di televisi lokal. Ninda lahir di tahun Monyet, menurut astrologi Buddha.

Ninda, seorang birokrat, melipat lengan jaketnya dan menekan telapak tangannya dengan sikap tradisional salam dan doa saat dia menerima dosis dari perawat bermasker di tengah penerangan lampu dan nyanyian doa Buddha. Perawat bermasker tersebut juga lahir di tahun Monyet.

Para penganut agama di sana percaya bahwa orang yang lahir pada tahun Monyet adalah inventif dan dapat memecahkan masalah yang paling sulit dengan mudah.

"Biarlah langkah kecil saya hari ini membantu kita semua mengatasi penyakit ini," kata Ninda, setelah terpilih untuk melakukan suntikan pertama.

Bhutan telah mampu memperlambat penyebaran virus dengan penyaringan dan pemantauan awal di titik masuk, pengujian, dan penyegelan perbatasan. Total infeksi mencapai 870 orang dengan satu kematian akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai, menurut data pemerintah.

Dalam kampanye selama seminggu, negara bermayoritas penganut Buddha, yang berada di antara Cina dan India ini, berharap dapat menyuntik lebih dari setengah juta orang yang telah mendaftar untuk divaksinasi.

Sebuah negara berpenduduk sekitar 800.000 orang, Bhutan menerima 150.000 dosis vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India pada bulan Januari. Tetapi tidak seperti negara tetangga Nepal yang telah menangguhkan kampanye karena kurangnya vaksin, pihak berwenang di Bhutan menunggu 400.000 suntikan lagi yang diberikan bulan ini untuk memulai kampanye sekaligus.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement