Sabtu 27 Mar 2021 09:28 WIB

Alun-Alun Praha Jadi Tempat Peringatan Korban Covid-19

Warga meletakkan bunga, menuliskan nama, atau mengheningkan cipta di alun-alun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Alun-Alun Praha Jadi Tempat Peringatan Korban Covid-19. Warga Praha berkumpul di alun-alun kota tua ibu kota Ceko yang menjadi tugu peringatan korban Covid-19, Kamis (25/3). Mereka meletakkan bunga, menuliskan nama, atau mengheningkan cipta dalam acara tersebut.
Foto: Reuters/David W Gerny
Alun-Alun Praha Jadi Tempat Peringatan Korban Covid-19. Warga Praha berkumpul di alun-alun kota tua ibu kota Ceko yang menjadi tugu peringatan korban Covid-19, Kamis (25/3). Mereka meletakkan bunga, menuliskan nama, atau mengheningkan cipta dalam acara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Warga Praha berkumpul di alun-alun kota tua ibu kota Ceko yang menjadi tugu peringatan korban Covid-19, Kamis (25/3). Mereka meletakkan bunga, menuliskan nama, atau mengheningkan cipta dalam acara tersebut. 

Sebuah kelompok sipil bernama "Million Moments for Democracy" membuat 25 ribu salib putih di alun-alun bebatuan, dikelilingi oleh gereja-gereja gotik dan barok dan Jam Astronomi Praha yang terkenal pada 22 Maret. Mereka memperingati para korban pandemi di tahun lalu dan menyalahkan pemerintah karena salah langkah.

Baca Juga

Rencana awal, setelah acara renungan bersama, kelompok ini membersihkan salib. Namun, balai kota Praha mengatakan akan membiarkan tanda itu tetap bertahan sampai hujan menyapu bersih.

Kemudian orang-orang secara spontan mulai menuliskan nama, tanggal kematian dan catatan pada gambar salib yang ada. Tindakan ini mengubah tindakan peringatan umum menjadi peringatan secara khusus kepada korban.

Anna Vojtechova membawakan sekuntum bunga dan sebotol kecil minuman keras herbal Ceko Becherovka untuk saudara laki-lakinya, yang meninggal pada usia 75 tahun pada 1 Maret. Tanggal itu hari yang sama ketika dia mendaftar untuk vaksinasi.

“Dia seharusnya divaksinasi dan tidak hidup untuk melihatnya. Dia sehat, tidak gemuk, tidak sakit. Itu merusaknya. Orang-orang harus sangat berhati-hati," kata Vojtechova sambil menahan air mata.

Pelayat lainnya, Petr Popov, datang untuk mengenang seorang teman dari komunitas Bulgaria di Praha. “Saya ingin menuliskan namanya dengan kapur untuk memberi penghormatan," katanya.

Perlahan-lahan pemerintah bereaksi terhadap lonjakan infeksi baru di musim gugur. Relaksasi lain sebelum Natal dan penyebaran virus varian Inggris yang lebih menular memenuhi rumah sakit lagi pada Januari dan kemudian Maret.

Sekarang negara Eropa tengah berpenduduk 10,7 juta telah menjadi salah satu yang terparah di dunia dalam pandemi. Wilayah ini melaporkan lebih dari 1,5 juta infeksi virus korona dan 25.639 kematian, dan ribuan lebih kematian berlebih di atas tingkat normal.

https://www.reuters.com/article/worldNews/idUSKBN2BI1P3?il=0

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement