Sabtu 27 Mar 2021 07:52 WIB

4 Pengungsi Suriah Mati Membeku di Pegunungan Lebanon

Sedang dilakukan penyelidikan apakah mereka bagian dari penyelundupan manusia.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
4 Pengungsi Suriah Mati Membeku di Pegunungan Lebanon
Foto: AP/Anupam Nath
4 Pengungsi Suriah Mati Membeku di Pegunungan Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebanyak empat pengungsi Suriah yang terdiri dari dua wanita dan dua anak-anak ditemukan mati membeku di daerah pegunungan di Lebanon timur, Jumat (26/3). Menurut pejabat setempat, mayat mereka ditemukan di daerah Ainata-Oyoun Orghosh di pegunungan Lebanon, tiga hari setelah mereka hilang.

"Mereka sedang menuju Suriah," kata sumber pertahanan sipil, dilansir dari Al Arabiya, Sabtu (27/3).

Baca Juga

Sumber itu mengatakan, empat warga Suriah, termasuk seorang anak berusia tujuh dan delapan tahun, keluar dari mobil dalam badai untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Gubernur setempat, Bachir Khodr, mengatakan di Twitter keempatnya meninggal karena kedinginan.

Sebelumnya sempat dikerahkan operasi pencarian oleh pasukan keamanan. "Seorang pria Lebanon yang pernah bersama mereka akan ditanyai untuk memastikan apakah mereka seorang penyelundup manusia," kata Khodr.

Sejak awal konflik pada 2011, ratusan ribu warga Suriah melintasi perbatasan ke Lebanon, seringkali mereka menyelundup. Mereka menyeberang secara ilegal untuk menghindari pos perbatasan resmi.

Lebanon menampung hingga 1,5 juta warga Suriah, di mana hampir satu juta di antaranya terdaftar sebagai pengungsi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sembilan dari 10 warga Suriah di Lebanon hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Pihak berwenang Lebanon telah menekan warga Suriah untuk kembali meskipun kelompok hak asasi memperingatkan Suriah belum aman. Pada Januari 2018, 17 warga Suriah meninggal karena kedinginan saat mencoba melarikan diri ke Lebanon.

 

https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2021/03/26/Lebanon-crisis-Four-Syrian-refugees-found-frozen-to-death-in-Lebanon-mountains

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement