Jumat 26 Mar 2021 19:38 WIB

HIG Siap Jadi Tiga Besar Operator Hotel Indonesia

HIG nantinya akan mengelola seluruh hotel-hotel milik BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Jaringan Hotel Indonesia Natour. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/18.
Jaringan Hotel Indonesia Natour. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Group (HIG) resmi meluncurkan logo baru pada Kamis (25/3). Direktur Utama HIG Qodie Ibrahim mengatakan logo baru Hotel Indonesia Group memiliki tampilan baru yang lebih segar, modern, profesional, sederhana, dan sangat Indonesia.

Saat ini, Qodie katakan, HiG telah mengelola 20 hotel antara lain Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Resort, Inna Bali Beach Garden, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach, Inna Bali Heritage, Grand Inna Daira Palembang, Inaya Bay Komodo, Inna Ombilin Heritage, Jatiluhur Valley Resort, Wanasekar, dan Saka Tanjung Enim. 

"Target hotel yang dikelola sampai akhir tahun ini 32 hotel yang dimiliki PT Hotel Indonesia Natour, PT Patra Jasa, PT Aero Wisata, dan Hotel milik Swasta. Untuk target hotel yang dikelola pada 2025 adalah minimum 120 hotel," ujar Qodie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/3).

Kata Qodie, Hotel Indonesia Group nantinya akan melaksanakan pengelolaan dan pengembangan seluruh hotel-hotel milik BUMN sebagai jaringan hotel Indonesia.

 

Qodie mengatakan HIG dapat bersaing dalam industri perhotelan karena menawarkan inovasi dan nilai tambah servis dengan memerhatikan lima elemen penting yang khas Indonesia yaitu sight berupa kain tenun indonesia, sound berupa music tradisonal indonesia, taste berupa makanan khas Indonesia dengan standar internasional, scent berupa ramuan dan aromatic khas Indonesia, dan touch berupa Indonesia hospitality.

Qodie menambahkan HIG memiliki //strong market// yaitu BUMN khususnya segmen //Meeting, Incentive, Conference and Exhibition//. Selain itu, HIG juga memiliki tujuh pilar strategi yang mana salah satunya Integrated Tourism & Travel Ecosystem yang tidak dimiliki operaror lain. 

"BUMN sendiri memiliki jaringan infrastruktur yang saling terkait dan bisa menjadi nilai jual. Salah satunya kerja sama dalam hal kampanye dan promosi yang saling terintegrasi seperti layanan transportasi dan kawasan wisata yang saling integrasi," kata Qodie.

VP Corporate Communication & Business Development HIG Deddy P Effendi mengatakan perusahaan mengusung standar internasional dengan tetap mengedepankan keunikan yang ada di setiap daerah di Indonesia. 

"Tidak hanya menyediakan akomodasi kamar maupun makanan dan minuman, melainkan juga menawarkan pengalaman yang mengesankan bagi setiap wisatawan," ujar Deddy.

Deddy menambahkan HIG tetap mengedepankan kenyamanan dan keamanan para tamu yang menginap dengan memastikan setiap hotel dan karyawan menerapkan standar protokol kesehatan selama melayani para tamu. 

"Sejalan dengan hal tersebut seluruh hotel yang tergabung didalam HIG sudah memiliki sertifikasi CHSE dari Kementrian Pariwisata dan juga memastikan seluruh karyawan sudah menerima vaksinasinasi," ungkap Deddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement