Jumat 26 Mar 2021 17:22 WIB

Pelatih Bima Perkasa Sebut Timnya Kecolongan di Babak Kedua

Bima Perkasa takluk 70-75 dari Bali United di Seri 3 IBL 2021.

Pemain Bima Perkasa Jogja R. Azzaryan Pradhitya membawa bola dikepung para pemain Bali United di IBL 2021,
Foto: IBL Indonesia
Pemain Bima Perkasa Jogja R. Azzaryan Pradhitya membawa bola dikepung para pemain Bali United di IBL 2021,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bima Perkasa Jogja David Singleton menyayangkan kekalahan timnya saat berhadapan dengan Bali United Basketball pada hari pertama Seri 3 IBL 2021. Bima Perkasa takluk 70-75 dalam pertarungan di gelembung IBL Robinson Resort, Cisarua, Bogor, sehingga membuat catatan menang kalah mereka menjadi 4-4.

Bima Perkasa sementara berada di posisi ketiga dengan nilai 12, di bawah Bali United dengan nilai 13 lewat catatan menang kalah 5-3. Posisi puncak masih ditempati Louvre Dewa United dengan nilai 14, hasil enam kemenangan dan dua kali kalah.

Baca Juga

Bima Perkasa menang 61-53 pada pertemuan pertama kedua tim di Seri 1, tapi gagal mengulanginya. Menurut Singleton, timnya 'tertidur' di dua kuarter akhir. 

"Mereka mencetak 40 poin lebih di babak kedua. Banyak pemain tak berbuat apa yang seharusnya mereka lakukan," kata Singleton dalam konferensi pers daring usai pertandingan.

Ia mengaku butuh lebih banyak pemain untuk berkontribusi ke dalam tim. "Kami butuh lebih banyak pemain untuk membantu. Kami harus menyusun kembali. Kami harus memikirkan apa yang bisa kami lakukan ke depan," kata Singleton yang musim lalu.

Secara keseluruhan menurut Singleton, masalah terbesar pada gim hari ini adalah performa babak kedua. Bima Perkasa beberapa kali mendapatkan momentum untuk mengejar ketertinggalan, tapi tak memaksimalkan atau bahkan menghilangkannya. Mulai dari under basket mudah yang tak masuk, eksekusi tembakan yang tak maksimal, hingga turnover berujung pelanggaran unsportman yang dilakukan Rachmad Febri Utomo pada kedudukan 1 menit 18 detik.

Dua tembakan bebas dieksekusi sempurna oleh Lutfi Koswara untuk membuat Bali United memimpin 70-65. Kemudian saat mendapatkan penguasaan bola dari pelanggaran itu, Bali United kembali menambah dua poin dari Yerikho Tuasela sehingga skor berubah menjadi 73-65 dalam waktu 1 menit 8 detik tersisa.

Bima Perkasa sebenarnya tak menyerah. Namun waktu yang tersisa tak cukup untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Singleton mengatakan, alasannya memasukkan Febri karena berpengalaman. Febri merupakan pemain senior yang pernah juara IBL dan juga ABL bersama CLS Knights.

Ia menilai Febri tipe clutch player, yang bisa berkontribusi maksimal dalam setiap area dalam momen-momen penting. Terlebih sepanjang permainan, Febri juga dinilainya sudah berusaha keras dan tampil baik. Ia merancang pola untuk Febri menyerang ke ring, tapi gagal akibat turn over.

Sementara guard R Azzaryan Pradithya mengatakan timnya kecolongan di tiga kali tembakan tiga angka Lutfi. "Itu sebenarnya sudah ada di game plane, tapi kenyataannya kecolongan. Itu yg bikin momentum Bali jadi naik," kata Adhit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement