Jumat 26 Mar 2021 17:06 WIB

Ikhtiar Lestarikan Cerpen dan Literasi Anak Ala Sayur Kendal

Literasi anak dilakukan melalui storytelling yang kian dilupakan

Duta storytelling Sayur Kendal, Pradika Gusti Aryabie.
Foto: Dok Istimewa
Duta storytelling Sayur Kendal, Pradika Gusti Aryabie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sayur Kendal bekerjasama dengan NKV akan membuat konten cerita anak melalui storytelling. Storytelling adalah kegiatan bercerita suatu kisah, yang meliputi penggambaran tokoh, penjabaran alur cerita, dan penyempaian yang bisa dihayati pendengar. 

Langkah ini dilakukan setelah sukses menyelanggarakan sayembara menulis cerpen anak bertajuk “Kisah Bumi”. Sayur Kendal sendiri adalah penyedia bahan pangan terbaik untuk penuhi kebutuhan harian masyarakat.   

Baca Juga

Lomba menulis cerpen Kisah Bumi yang digelar Sayur Kendal diikuti lebih dari 200 peserta, dengan menghadirkan Idrus F Shahab, Surasono, dan  Sobary sebagai juri, untuk memilih 15 cerita terbaik.

Sebanyak 50 cerita terbaik itu akan dijadikan konten storytelling, nantinya cerita tersebut akan diunggah di channel youtube Nara Kupu Village. Nara Kupu Village adalah tempat wisata, yang menjadi lahan pengembangan dan pelestarian budidaya tanaman tertentu, penginapan, atau eduwisata yang memberikan pengalaman berkesan bagi masyarakat, maka dari itu mereka menghadirkan Pradika Gusti Aryabie, sebagai duta storytelling Sayur Kendal dan Nara Kupu Village.

Pradika Gusti Aryabie atau biasa disapa kak Dika adalah seorang storyteller yang mulai menyukai storytelling dari 2016. “Mulai suka storytelling pada saat awal masuk kuliah 2016, mulai dari mengikuti komunitas StandUp Indo Kuningan saya senang bercerita tentang keresahan yang dibungkus dengan komedi,” kata dia, Jumat (26/3).

Dika melanjutkan, ssetelah itu dirinya tertarik dengan konten youtube yang membahas sebuah kejadian atau peristiwa bersejarah. 

“Belajar di komunitas untuk menyampaikan suatu pesan kepada para pendengar cerita kita, juga melalui platform youtube banyak belajar seputar storytelling,” kata dia. 

Saat ditemui Dika juga menceritakan kesan selama menjadi storyteller. Menjadi storyteller harus bisa menyampaikan informasi dan pesan-pesan positif didalamnya, terlebih di era pandemi ini ingin meningkatkan kesadaran pentingnya literasi pada anak-anak. 

"Bagi seluruh anak-anak yang dirasa sudah kurang sekali minat baca atau literasi dan juga ingin membuat konten yang khusus disediakan untuk konsumsi anak agar anak-anak kembali tertarik dengan model konten seperti kisah dan dongeng anak yang sarat akan makna,” tutur dia.

Salah satu juri, Idrus F Shahab mengapresiasi kegiatan ini. Menurut dia, sayembara menulis cerita pendek anak Kisah Bumi ini seperti menebar jaring. Tidak tahu, ikan apa yang bisa ditangkap. 

“Di luar dugaan, kami menerima 218 cerita pendek anak dari berbagai daerah di Indonesia. Ini menandakan bahwa cerita anak-anak masih hidup, terus ditulis, diminati, dan digemari,” ujar dia.          

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement