Jumat 26 Mar 2021 01:23 WIB

Bulog: Tak Perlu Buru-Buru Impor Beras

Dirut Bulog menyebut impor beras tidak perlu saat ini karena stok aman hingga Mei

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mensortasi beras untuk masuk di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik menyatakan stok beras masih aman dari bulan Maret, April sampai Mei 2020 yang merupakan juga masa panen raya.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Petugas mensortasi beras untuk masuk di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik menyatakan stok beras masih aman dari bulan Maret, April sampai Mei 2020 yang merupakan juga masa panen raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik menyatakan stok beras masih aman dari bulan Maret, April sampai Mei 2020 yang merupakan juga masa panen raya. Menurutnya, data dari Kementan dan BPS stok beras surplus.

"Hari ini, per hari beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) kita itu ada 902.000 ton, kurang lebih. Dengan tambahan serapan kemarin, dari 800 sekarang sudah nambah. Kalau secara keseluruhannya yang dikuasai Bulog itu mencapai 923.000 ton beras per hari ini," kata Budi Waseso alias Buwas dalam keterangan, Kamis (25/4).

Dia menegaskan, sampai hari ini pihaknya terus menyerap beras. Bahkan dirinya akan turun langsung ke lapangan. Dia mengaku ingin membuktikan bahwa produksi dalam negeri itu memang cukup.

"Saya memegang apa yang disampaikan oleh pihak Kementerian Pertanian dengan BPS. Terus kalau saya tidak percaya, saya percaya dengan siapa?," katanya.

 

Karena itu, dirinya percaya apa yang dilakukan Presiden Jokowi menggalakan pangan dan mencintai produk dalam negeri. Hal inilah yang dipegang oleh Buwas.

Dia pun menegaskan, stok Bulog di seluruh Indonesia masih aman. Dirinya pun akan semaksimal mungkin menyerap beras di daerah-daerah dan menstok wilayah yang tidak memproduksi pangan.

"Sehingga saya ingin menjamin pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Dan saya berkeyakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan, dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor," ungkap Buwas.

Baca juga : Mengapa Harus Impor Beras?

Dirinya pun yakin dan percaya, sebenarnya tidak ada persoalan masalah beras. Sebagai bukti, beras dibuat tidak hanya dibuat dari gabah tapi dari jagung dan singkong.

"Ini sudah terbukti, kalau bicara beras, Indonesia Timur produksi sagu, kita produksi beras dari sagu. Ini sudah ada contohnya, sudah saya laboratoriumkan cuma belum saya publish. Ini wujud nyata saya ingin membantu terwujudnya kemandirian pangan dan kedaulatan pangan. Maka kita jangan seolah-olah begitu beras kurang, kita takut," kata Buwas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement