Kamis 25 Mar 2021 22:55 WIB

Batik Motif Apel Asal Kota Batu Tembus Pasar Internasional

Batik motif apel dari Kota Batu tembus pasar internasional.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Batik Sumari merupakan salah satu batik khas Kota Batu yang sangat terkenal, lantaran tembus ke pasar internasional. Galeri Batik Sumari menjadi jujugan para wisatawan mancanegara untuk belajar membatik.

Dengan mengandalkan motif buah apel berpadu bunga-bunga, produk Batik Sumari secara berkelanjutan menjadi incaran masyarakat, baik dari Kota Batu sendiri, Surabaya, Jawa Tengah, Jakarta hingga luar jawa. Juga wisatawan mancanegara seperti Singapura, Jepang, Malaysia hingga Belanda.

Berbagai jenis batik motif apel dengan corak perpaduan warna indah dan menawan tampak tertata rapi di Galeri Batik Sumari, Jalan Arjuno, Gang 3 Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Menurut Sumari, inspirasi membuat motif apel ia dapatkan saat berkeliling ke daerah-daerah, yang memiliki ciri khas berbeda-beda. Lalu ia berfikir karena Kota Batu dikenal dengan buah apel, ia termotivasi membuat motif tersebut dengan perpaduan bunga-bunga.

Wisatawan mancanegar belajar membatik di galeri milik Sumari di Kota Batu

"Apel Kota Batu sangat terkenal. Bila dibuat motif pasti menarik dan bagus. Saya mulai membatik sejak Tahun 1991 dan sekarang sudah banyak inovasi produksi yang memiliki desain hingga model yang modern mengikuti permintaan pasar. Supaya orang gak bosan," ungkap Sumari, Kamis (25/3/2021).

Sumari menambahkan, ada tiga jenis batik yang ada di galerinya, antara lain batik tulis, cap dan cap tulis. Untuk pewarna, Sumari memakai bahan bermacam-macam hingga alami seperti daun jambu, apukat, apel dan sebagainya.

"Kalau harga jual mulai Rp 100 ribu hingga Rp 50 juta dengan ukuran lebar 1,2 meter dan panjang 2 meter. Kalau orang luar negeri lebih suka memilih langsung sekalian belajar membatik sampai bisa," paparnya.

Di galerinya, Sumari menyediakan tempat belajar membatik untuk warga sekitar maupun luar daerah.

"Tak hanya warga setempat, wisatawan asal Jepang, Malaysia dan Belanda juga belajar membatik di sini," imbuh Sumari.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparta) Kota Batu, Arief As Sidiq menyebut bahwa pihaknya memang memiliki tugas mengembangkan batik khas Kota Batu sehingga menumbuhkan ekonomi kreatif.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq

"Tak hanya pendampingan, disparta akan membantu promosi produk batik warga Batu melalui pameran-pameran. Terlebih Kota Batu merupakan jujukan wisatawa. Itu merupakan angin segar karena iklim kunjungan wisatawan berpengaruh besar memaksimalkan potensi pelaku ekonomi kreatif terutama, perajin batik sehingga mampu mengangkat kesejahteraan mereka," tegas Arief.

Buktinya, Disparta Kota Batu menggelar workshop dan kompetisi desain batik Tahun 2021 dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Batu pada Rabu (17/3/2021). Kegiatan tersebut diikuti 100 peserta yang berasal dari Kota Batu untuk memunculkan batik khas Kota Batu. (Adv)

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement