Kamis 25 Mar 2021 22:52 WIB

Organda Sumbar Dukung Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru

Jalan tol sangat berpengaruh terhadap peningkatan arus perpindahan orang dan barang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2/2021). Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp821 miliar untuk membebaskan lahan Tol Padang-Pekanbaru seksi I sepanjang 32,4 kilometer dengan target pencairan uang ganti kerugian (UKG) yakni sebelum lebaran 2021.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2/2021). Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp821 miliar untuk membebaskan lahan Tol Padang-Pekanbaru seksi I sepanjang 32,4 kilometer dengan target pencairan uang ganti kerugian (UKG) yakni sebelum lebaran 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumatra Barat Budi Syukur mengatakan pihaknya sangat menginginkan jalan tol Padang-Pekanbaru cepat selesai. Menurut Budi, hadirnya tol Padang-Pekanbaru dapat meningkatkan perekonomian masyarakat termasuk sektor usaha transportasi darat.

"Kami tentu sangat mendukung. Jalan tol nantinya sangat berpengaruh terhadap peningkatan arus perpindahan orang dan barang," kata Budi di Padang, Kamis (25/3).

Baca Juga

Budi menambahkan hadirnya meningkatnya arus perpindahan barang dan orang akan meningkatkan kebutuhan angkutan  bus AKDP, AKAP, AJAP dan bus pariwisata. Sehingga penggerak dunia transportasi darat di Sumbar juga semakin bergairah.

Selain itu, juga dapat memangkas jarak tempuh antara ibu kota Sumbar dan ibu kota Riau itu. Padang-Pekanbaru yang biasanya ditempuh dalam delapan hingga sepuluh jam, dengan jalan tol dapat ditempuh dengan waktu tiga jam saja.

Di sisi lain, Budi melihat hadirnya jalan tol nanti juga sebuah tantangan bagi pengusaha transportasi darat. Karena pengusaha harus berani menghadirkan armada yang berkualitas dan memadai. "Tantangannya tentu kita harus menyiapkan mobil yang begitu banyak sesuai kebutuhan masyarakat, kita harus menjawab tantangan itu," ucap Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement