Kamis 25 Mar 2021 22:38 WIB

Pemkab Pasaman Barat Bina UMKM Terdampak Covid-19

Pemasaran UMKM saat ini lebih efektif secara online.

Pemkab Pasaman Barat Bina UMKM Terdampak Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA
Pemkab Pasaman Barat Bina UMKM Terdampak Covid-19 (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,SIMPANG EMPAT -- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat berupaya melakukan pembinaan kepada 43.002 UMKM aktif yang terdampak COVID-19.

"UMKM inilah yang akan dibina dan dilatih bagaimana menjadi UMKM yang tangguh, diminati dan kuat secara finansial," kata Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Pasaman Barat, Simar di Simpang Empat, Kamis (25/3).

Menurutnya di tengah pandemi COVID-19 pihaknya akan mengadakan pelatihan pemasaran secara daring dan fasilitasi perizinan untuk syarat untuk pemasaran. "Pemasaran UMKM saat ini lebih efektif secara online. Jadi pelaku UMKM harus bisa memasarkan secara online," kata Simar.

Ia berpendapat bahwa faktor pemasaran juga sangat mempengaruhi dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Pihaknya juga menyiapkan sekitar Rp231 juta lebih untuk pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro pada 2021."Pemberdayaan usaha mikro atau Usaha Kecil Menengah perlu ditingkatkan karena pengaruh COVID-19," sebutnya.Ia mengatakan untuk anggaran pemberdayaan dan pengembangan pada 2021 ini disiapkan sekitar Rp231,3 juta. "Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pemberdayaan dan upaya pemulihan UMKM yang terdampak COVID-19," ujarnya.

Pasaman Barat sebenarnya banyak menghasilkan produk UKM yang selama ini kurang promosi. Selain kopi, kerupuk juga ada bakso ikan pokat dan makanan ringan lainnya."Saat ini produk UKM banyak dipasarkan sesuai permintaan konsumen ke Pekanbaru, Payakumbuhdan daerah lainnya di Sumbar," katanya.Sementara itu Ketua UMKM Pasaman Barat Ade Media Saputra merasa bersyukur sejumlah UMKM di Pasaman Barat kembali menggeliat dan bermunculan dengan berbagai jenis produk.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini UMKM mulai menggeliat baik produk kerajinan maupun produk olahan makanan dan minuman," katanya.Menurutnya pihaknya saat ini mendorong pelaku UMKM memperhatikan kemasan dan label karena bagian terpenting untuk sebuah produk."Khusus produk makanan dan minuman karena kemasan dan label dapat menentukan kualitas ketahanan produk dan menjadi daya tarik bagi konsumen serta dapat meningkatkan nilai jual produk," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement