Kamis 25 Mar 2021 21:42 WIB

BI: Program Vaksinasi Percepat Pemulihan Ekonomi

Program vaksinasi yang terjadi di kancah global terbukti percepat pemulihan ekonomi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Covid-19 untuk vaksinasi Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Covid-19 untuk vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemulihan ekonomi domestik diperkirakan terus berlanjut dengan masifnya program vaksinasi. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Riza Tyas menyampaikan program vaksinasi yang terjadi di kancah global telah terbukti percepat pemulihan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi global yang terus membaik, meski belum merata, salah satunya terjadi karena akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, terutama di negara maju," katanya dalam Pelatihan Wartawan BI, Kamis (24/3).

Akselerasi pelaksanaan vaksinasi telah terjadi di negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Menurut data Bloomberg pada 15 Maret 2021, program vaksinasi per persen total populasi paling tinggi adalah Israel (107 persen), diikuti Uni Emirat Arab (66,1 persen), Inggris (39,2 persen), Amerika Serikat (33,3 persen), dan Denmark (14,4 persen).

Indonesia sendiri masih satu persen terhadap total populasi dengan total secara global capai 4,6 persen. Akselerasi juga terjadi secara merata di negara-negara Eropa. Riza mengatakan akselerasi ini didukung dengan kemampuan negara tersebut dalam mengamankan pasokan vaksin dan pelaksanaan vaksinasinya.

"Kita bisa lihat dengan akselerasi program vaksin di negara maju, ekonomi mereka berangsur membaik dan lebih kuat, seperti terjadi di Eropa, juga AS," katanya.

Menurut Riza, program vaksinasi di Indonesia juga telah lebih masif dan cepat dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filiphina. Padahal kondisi secara demografi dan geografi tergolong lebih sulit.

Ia meyakini kondisi perekonomian domestik akan terus membaik seiring dengan vaksinasi dan perbaikan ekonomi global. Volume perdagangan dan harga komoditas dunia kini terus meningkat yang dapat meningkatkan kinerja ekonomi, khususnya sektor industri.

Perbaikan tersebut telah terbukti meningkatkan kinerja ekspor Indonesia untuk produk manufaktur seperti besi baja, bijih logam, kimia organik, dan mesin listrik. Ini seiring dengan membaiknya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia.

Pekerjaan rumah yang masih dikerjakan saat ini adalah mendorong permintaan domestik lebih lanjut. Tingkat konsumsi yang masih rendah membutuhkan sinergi kebijakan ekonomi nasional yang terus diperkuat. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 dapat meningkat pada kisaran 4,3-5,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement