Kamis 25 Mar 2021 20:37 WIB

World Wide Web Bukanlah Internet, Begini Sejarahnya

Internet hanyalah cara komputer terhubung satu sama lain untuk berbagi informasi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Setyanavidita Livikacansera/ Red: Dwi Murdaningsih
Internet. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah bertahun-tahun, world wide web (www) digunakan oleh jutaan orang setiap hari untuk beragam keperluan. Mulai dari, memeriksa cuaca, mencari informasi, hingga ikut ambil bagian dalam beragam kampanye kebaikan.

Meski istilah world wide web identik dengan internet, tapi www bukanlah internet. Internet hanyalah cara komputer terhubung satu sama lain untuk berbagi informasi.

Baca Juga

Ketika internet pertama kali muncul, komputer sebenarnya melakukan panggilan satu sama lain. "Saat ini, jaringan ada di sekitar kita. Sehingga komputer dapat berkomunikasi dengan lancar," ujar Direktur Layanan Web Perpustakaan Universitas Oklahoma, Twila Camp, di acara TED-Ed, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, komunikasi yang diaktif kan melalui internet memiliki banyak kegunaan. Seperti surel, transfer file dan konferensi. Namun, penggunaan yang paling umum adalah mengakses world wide web.

Camp memberi contoh laman, sebagai sekumpulan gedung pencakar langit. Masing-masing mewakili server web. Komputer yang selalu terhubung ke internet, dirancang khusus untuk menyimpan informasi dan membagikannya.

Saat seseorang memulai situs laman, mereka menyewa kamar di gedung pencakar langit ini. Kemudian, mengisinya dengan informasi dan menghubungkan informasi itu bersama-sama dengan cara yang terorganisasi untuk diakses orang lain.

Alamat laman terdiri atas nama domain. Ini seperti alamat di kehidupan nyata. Tanpanya, pengguna akan tersesat di kota tanpa menemukan apa yang dibutuhkan.

Camp mengungkapkan, dalam banyak hal, world wide web adalah kota virtual besar. Kota ini menjadi tempat orang-orang berkomunikasi satu sama lain dalam bahasa laman, lengkap dengan peramban yang bertindak sebagai penerjemah.

Tidak ada pula pihak yang memiliki web ini karena web adalah milik bersama. Sebagai perumpamaan, siapa pun dapat masuk dan men dirikan ruangan tokonya. Seseorang mung kin harus membayar layanan internet untuk mendapatkan akses perusahaan hosting untuk menyewa ruang atau registrasi untuk memesan halaman sebuah laman.

Sebelum ada laman, Camp menyebutkan, seseorang biasanya mengonsumsi sebagian besar informasi secara linier, contohnya di buku atau artikel di koran. Setiap kalimat dibacakan dari awal sampai akhir.

Halaman demi halaman pun dibaca dalam garis lurus sampai mencapai akhir baca an. "Tapi, sebenarnya bukan itu cara kerja otak kita. Setiap pikiran kita terkait dengan pikiran, ingatan dan emosi lain dalam jaringan yang sa ling berhubungan bebas seperti sebuah jaring laba-laba," ujarnya.

Saat ini, world wide web telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Karena dalam konten dan strukturnya, laman mencerminkan masyarakat yang lebih luas dan pikiran individu yang saling terhubung dan melintas batas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement