Kamis 25 Mar 2021 20:19 WIB

Kala Tjokroaminoto Bermimpi Bertemu Rasululullah

Setelah pengalaman itu, Tjokro kembali pulih dari sakitnya

(ilustrasi) perangko bergambar HOS Tjokroaminoto
Foto: tangkapan layar
(ilustrasi) perangko bergambar HOS Tjokroaminoto

REPUBLIKA.CO.ID, Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto dikenal sebagai sosok guru bangsa yang menginspirasi para tokoh revolusi semacam Ir Soekarno, Kartosoewiryo, Tan Malaka bahkan Hamka.  Dia dihormati baik oleh kawan maupun lawan. 

Sebagai seorang santri dan tokoh Islam ternama, Tjokroaminoto memiliki pengalaman spiritual saat mengalami sakit pada 1931. Mikael Marabessy dalam H.O.S Tjokroaminoto: Dari Santri Menjadi Guru Tokoh Bangsa, menulis, Tjokro diketahui mengalami sakit berat pada tahun itu. 

Dari keterangan Anwar Tjokroaminoto, dalam sakitnya itu beberapa kali dia mengalami pingsan. Dia pun sempat berada dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sudah beberapa kali tabib memeriksa tetapi belum tahu gerangan apa penyakitnya itu. 

Dua malam berikutnya, orang-orang di lingkungannya menyaksikan peristiwa yang tidak lazim. Sebuah kejadian penuh rahmat yang dicurahkan untuk hamba-Nya yang selama ini berjuang untuk agama dan umat-Nya. 

A.M Sangadji, salah satu yang berada di tempat Tjokro sakit menyaksikan bagaimana Tjokro berbaring tak sadarkan diri. Tiba-tiba, di tengah malam, Sangadji dikejutkan suara Tjokroaminoto yang berteriak: “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” dengan keadaan yang tidak dapat dimengerti apakah dia masih tersadar atau tidak. 

Tiba-tiba, dibacanya Alquran dengan sangat fasih. Biasanya, Tjokro tak pernah membaca Alquran dengan sefasih itu. Keluarga yang berkumpul pun takjub dan terheran-heran menyaksikan bagaimana Tjokro menyenandungkan ayat-ayat suci. Anwar Tjokroaminoto, anaknya, lantas bersaksi: “Dibaca dengan langgam-lagu yang sangat indah, nyaring, lunak suaranya, keras-lemah iramanya, halus bergema. Seakan-akan sesaat itu bilik terang benderang, berkilau-kilau. Padahal, tiada benda lain yang bersinar kecuali lampu listrik 25 watt semata.” 

Kemudian, A.M Sangadji pun diminta membangunkan Tjokro dari lelapnya. Sangadji sambil memegang erat tangan Tjokro kemudian berkata, “Broer! Broer! Ada apa, mengapa?” Tiba-tiba seketika Tjokro bangkit dari berbaring, duduk dan berkata, “Ada tamu, ada tamu!”  “Siapa” tanya Sangadji. Seketika ia mengatakan sesuatu yang mengejutkan semua orang. “Rasulullah, Rasulullah!” Setelah itu, Tjokro pun kembali pingsan dan tak sadarkan diri. 

Setelah pengalaman itu, Tjokro kembali pulih dari sakitnya. Dia pun memulai kembali menulis sesuatu. Tulisan tersebut yang kemudian dinamakan sebagai Program Asas dan Tandzim. Tulisan itu yang nantinya dijadikan sebagai dasar pergerakan Sarekat Islam (Partai Sarekat Islam Indonesia). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement