REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gelandang timnas Amerika Serikat (AS) Christian Pulisic ingin tampil di olimpiade musim panas ini jika negaranya lolos. Namun ia masih ragu apakah klubnya, Chelsea, akan mengizinkannya bermain di olimpiade.
FIFA mengklasifikasikan timnas U-23 yang akan tampil di olimpiade dan tiga pemain diperbolehkan diperkuat oleh tiga pemain yang melebihi U-23. Maka dari itu klub tak mewajibkan melepas pemainnya.
Piala Emas juga diperkirakan sebagian besar hanya diperkuat pemain domestik. Sedangkan pemain yang berkarier di Eropa perlu istirahat.
"Itu adalah sesuatu yang saya pikirkan, dan saya ingin bermain," kata Pulisic dalam wawancara Zoom dengan wartawan tentang bermain di olimpiade dilansir dari ESPN, Kamis (25/3).
Namun Pulisic mengakui tak bisa mengendalikan apa yang terbaik untuk klub dan timnas. AS saat ini terlibat dalam kualifikasi Olimpiade zona CONCACAF dan akan menghadapi Meksiko pada babak final penyisihan grup untuk menentukan tim mana saja yang akan dihadapi di semifinal.
Pulisic sedang berusaha memantapkan posisinya di Chelsea di bawah asuhan Thomas Tuchel. Ia hanya bermain tiga dari 12 pertandingan sejak Tuchel menggantikan Frank Lampard. Maka dari itu, Pulisic sedang berada disituasi rumit.
Ada dua pertandingan persahabatan yang akan dilakoni AS, yaitu melawan Jamaika dan Irlandia Utara. Jika Pulisic tampil di salah laga tersebut, maka itu akan menjadi penampilan pertamanya sejak Oktober 2019.
"Saya selalu senang bisa bermain untuk negara saya dan kembali dengan orang-orang ini. Jelas saya tahu beberapa dari mereka, untuk bermain dengan mereka lagi, dan juga mengenal beberapa dari orang-orang lain ini. Mereka melakukannya dengan sangat baik,” ujar Pulisic.
Pulisic juga memuji pernyataan antirasis timnya selama dirinya tak bersama tim. Dan saat ini Pulisic ingin berkontribusi langsung dalam melawan rasisme. Di dalam tim AS, lanjutnya, diisi oleh beragam latar belakang. Pulisic pun bangga dengan timnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
