Kamis 25 Mar 2021 19:14 WIB

Bio Farma Terima 16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19

Pemerintah harus mengkombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Anggota TNI Berjaga di dekat envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (25/3). Sebanyak 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero) untuk selanjutnya diproses mulai 4 April mendatang. Hingga saat ini, total vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia sebanyak 47,1 juta dosis. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Anggota TNI Berjaga di dekat envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (25/3). Sebanyak 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero) untuk selanjutnya diproses mulai 4 April mendatang. Hingga saat ini, total vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia sebanyak 47,1 juta dosis. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma kembali menerima pengiriman bulk vaksin Sinovac dalam bentuk Ready to Fill (RTF) gelombang keempat, Rabu (25/3). Jumlah bahan baku yang diterima sebanyak 16 juta dosis (termasuk overfill). Kedatangan bahan baku dari Sinovac ini, disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono.

Dalam keterangan singkatnya, Dante mengatakan Pemerintah harus mengkombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin Covid-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh populasi sasaran. Tidak ada satupun produsen vaksin di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh permintaan negara-negara besar seperti Indonesia.

Baca Juga

“Ketersediaan vaksin menjadi sangat vital dalam menjaga kelancaran program vaksinasi yang dijalankan pemerintah. Karena dalam masa kedaruratan pandemi saat ini, seluruh dunia berebut vaksin. Oleh sebab itu, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan," ujar Dante.

Menurut Juru Bicara sekaligus Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto, total bulk vaksin asal Sinovac yang telah kita terima hingga saat ini sebanyak 53,5 juta vaksin, yang sudah mulai diproduksi secara bertahap di Bio Farma mulai 13 Januari 2021. Dari jumlah vaksin dalam bentuk bulk tersebut secara bertahap, akan menghasilkan lebih kurang 43 juta dosis produk jadi.

“Sejak pengiriman bahan baku vaksin Covid-19 yang pertama pada Januari 2021 yang lalu, hingga hari ini (25/3), kami sudah mulai memproduksi sejak 13 Januari 2021 dan sudah menghasilkan kurang lebih sebanyak 24 juta dosis, dan dari jumlah tersebut, vaksin Covid-19 yang diproduksi di Bio Farma, setelah mendapatkan lot rilis dari BPOM, sudah kami distribusikan  sebanyak 16,98  juta dosis ke seluruh provinsi di Indonesia”, paparnya.

Bambang mengatakan, untuk bahan baku yang datang hari ini, akan mulai masuk ke proses produksi di Bio Farma diperkirakan pada 4 April-16 April 2021 mendatang.

Jika dihitung dari tahap pertama hingga tahap ketujuh, kata dia, vaksin yang telah diterima Indonesia  baik dalam bentuk jadi dari Sinovac, bentuk bulk dari Sinovac dan yang dari vaksin AstraZeneca dari COVAX/GAVI, berjumlah kurang lebih ada 57,6 juta dosis vaksin.

Dengan demikian, total vaksin yang tersedia di Indonesia sampai dengan saat ini berjumlah 47,1 juta dosis, terdiri dari 3 juta dosis  final product CoronaVac, 43 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma, dan 1.1 juta dosis final product vaksin AstraZeneca dari Covax/GAVI. Total vaksin keseluruhan baik dari Sinovac maupun dari AstraZeneca yang sudah terdistribusi per 25 Maret 2021 sebanyak 20,8 juta dosis, terdiri dari 3 juta dosis vaksin CoronaVac, 16.98 juta dosis vaksin Covid-19 Bio Farma dan 830.640 dosis vaksin AstraZeneca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement