Kamis 25 Mar 2021 17:12 WIB

China Disebut Memata-Matai Muslim Uighur di Luar Negeri

Menurut Facebook, ada sekitar 500 Muslim Uighur yang menjadi target.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
China Disebut Memata-Matai Muslim Uighur di Luar Negeri. Warga berunjuk rasa mengecam tindak kekerasan dan intimidasi Pemerintah Cina terhadap warga Muslim Uighur.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
China Disebut Memata-Matai Muslim Uighur di Luar Negeri. Warga berunjuk rasa mengecam tindak kekerasan dan intimidasi Pemerintah Cina terhadap warga Muslim Uighur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook menyatakan telah memblokir sekelompok peretas China yang mencoba menggunakan platform media sosial tersebut untuk mengawasi aktivis Muslim Uighur yang tinggal di luar negeri. Pengintaian dilakukan dengan cara mengirimkan tautan seperti malware yang akan menginfeksi dan memungkinkan mereka dalam pengawasan. 

Peretas China diduga menggunakan akun Facebook palsu yang menarik sehingga memungkinkan Uighur mengklik tautan tersebut. Mereka seperti menyamar menjadi jurnalis palsu, pelajar, atau pembela hak asasi manusia untuk membangun kepercayaan dengan target.

Baca Juga

Facebook mengatakan para peretas membuat situs menggunakan domain serupa dari situs berita Uighur populer untuk mengelabui target agar mengklik tautan yang telah dipasangi malware. "Kelompok ini menggunakan berbagai taktik spionase dunia maya untuk mengidentifikasi targetnya dan menginfeksi perangkat mereka dengan malware untuk memungkinkan pengawasan," kata unit spionase dunia maya Facebook dalam sebuah posting blog, dilansir dari Deutsche Welle, Kamis (25/3).

Facebook juga menemukan kelompok tersebut membuat situs palsu untuk meniru toko aplikasi yang menawarkan aplikasi bertema Uighur yang berisi malware. Penyelidikan dan investigasi yang dilakukan Facebook menyebutkan para peretas ini dikenal sebagai "Earth Empusa" atau "Mata Jahat" dalam industri keamanan siber.

"Kegiatan ini memiliki ciri khas operasi dengan sumber daya yang baik dan gigih sambil mengaburkan siapa yang berada di belakangnya," kata posting blog itu. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement