Kamis 25 Mar 2021 15:18 WIB

Kemenag: Alquran dan Sunah Melarang Berpecah-belah

Alquran dan As-Sunah senantiasa mengajak dan menyeru seluruh umat Islam untuk bersatu

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Prof Kamaruddin Amin mengatakan, Alquran dan As-Sunah senantiasa mengajak dan menyeru seluruh umat Islam untuk bersatu dan melarang berpecah-belah.

"Islam memberi tuntunan agar hubungan antar-sesama umat dan bangsa Muslim haruslah dilandasi dan selalu mengedepankan sikap saling peduli, toleransi, moderat, saling menghargai, dan tolong menolong," kata Kamaruddin saat penutupan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) Amir Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud ke-13 di Millenium Hotel Sirih, Jakarta, Kamis (25/3).

Ia menyampaikan, sesama Muslim harus saling menghormati perbedaan pendapat, bertoleransi terhadap segala perbedaan yang tidak menyangkut akidah dan penodaan ajaran agama, serta tidak saling merendahkan satu dengan lainnya. Setiap elemen umat Islam di mana pun, harus senantiasa berupaya menghindari sumber-sumber timbulnya pertentangan, perselisihan dan perpecahan.

Ia mengingatkan, umat Islam dan para pemimpin Muslim perlu mewaspadai timbulnya fanatisme kelompok, paham dan aliran sempalan. Serta mewaspadai pengaruh radikalisme, yang pada gilirannya merugikan umat Islam secara keseluruhan.

 

Kamaruddin menerangkan, konstelasi dunia dewasa ini yang penuh persaingan dan perebutan pengaruh, bisa membuat umat yang lemah dan terkotak-kotak menjadi permainan kelompok yang kuat. "Oleh karena itu bagi umat Islam, kitab suci Alquran dan As-Sunah harus benar-benar difungsikan sebagai pegangan dan sumber motivasi untuk meningkatkan kualitas diri dan masyarakat," ujarnya.

 

Sehubungan dengan itu, ia mengatakan, semua harus berusaha menjadikan kegiatan MHQH sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran umat terhadap ajaran Alquran dan As-Sunah Nabi Muhammad SAW. Kemajuan, kehormatan, dan kebahagiaan umat akan terwujud di bawah naungan Alquran dan As-Sunah.

Ia menegaskan, Alquran dan As-Sunah adalah sumber ajaran universal yang menyapa umat manusia di segala zaman, tidak ada perbedaan Islam di Indonesia dan Islam di dunia. "Tidak ada pertentangan antara Islam di Timur dan Islam di Barat, selama pedoman dan acuannya adalah Alquran dan As-Sunah," kata Kamaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement