Kamis 25 Mar 2021 14:25 WIB

Jatim Jajaki Kerja Sama Industri Fashion dengan Prancis

Dubes Prancis sambut baik ajakan kerja sama industri halal dari Gubernur Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan kerja sama di bidang museum, fashion, dan mode halal kepada pemerintah Perancis melalui Duta Besar Perancis untuk Indonesia YM Olivier Chambard. Menurut Khofifah, kerja sama tersebut sangat potensial. Dimana berdasarkan data Global Islamic Economy Rating Indicator pada 2020/ 2021 memyebutkan, industri fashion dan mode halal Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan kerja sama di bidang museum, fashion, dan mode halal kepada pemerintah Perancis melalui Duta Besar Perancis untuk Indonesia YM Olivier Chambard. Menurut Khofifah, kerja sama tersebut sangat potensial. Dimana berdasarkan data Global Islamic Economy Rating Indicator pada 2020/ 2021 memyebutkan, industri fashion dan mode halal Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan kerja sama di bidang museum, fashion, dan mode halal kepada pemerintah Perancis melalui Duta Besar Perancis untuk Indonesia YM Olivier Chambard. Menurut Khofifah, kerja sama tersebut sangat potensial. Dimana berdasarkan data Global Islamic Economy Rating Indicator pada 2020/ 2021 memyebutkan, industri fashion dan mode halal Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia. 

"Saat ini industri halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. Maka, dengan mengangkat industri halal khususnya di bidang fashion dan mode akan mampu meningkatkan sektor ekonomi kedua negara. Terlebih, mode juga berkaitan dengan kultur, budaya, dan ekonomi," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (25/3).

Khofifah menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia. Begitu pun di Jatim. Dimana, Jatim memiliki pesantren 6.000 lebih yang dikuatkan dengan adanya One Pesantren One Produk (OPOP). Selain itu, Jatim juga memiliki potensi besar yang didukung dengan banyaknya UKM dan IKM di bidang fashion.

Di sisi lain, Kota Paris di Perancis merupakan pusat mode dan fashion dunia. Dimana, semua tren mode dan fashion berkiblat ke Paris. Khofifah optimistis, jika kerja sama benar-benar terjalin antara Jatim dan Perancis, akan sangat menguntungkan. Utamanya di bidang industri halal, fashion, dan mode.

"Apalagi kita tahu Kota Paris di Perancis adalah pusat fashion dan mode, jadi kerja sama ini sangat potensial," ujar Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan, Jawa Timur memiliki nilai historical tinggi dengan keberadaan Majapahit. Utamanya, terkait nusantara, bendera merah putih, dan Bhineka Tunggal Ika, yang saat ini merupakan kunci persatuan bangsa dan negara Indonesia. Maka dari itu, Khofifah juga berharap adanya kerja sama di bidang kebudayaan dan pariwisata melalui revitalisasi museum yang berkaitan dengan kebesaran Kerajaan Majapahit.

Harapannya, museum tersebut nantinya bisa menjadi sarana wisata yang mampu mengedukasi masyarakat luas dan dunia terkait histori besar Kerajaan Majapahit bagi Indonesia. "Jadi, saya juga ingin ada kerja sama untuk pengembangan museum yang bisa menggambarkan kebesaran Kerajaan Majapahit," kata dia.

Duta besar Perancis untuk Indonesia, Olivier Chambard menyambut baik potensi kerja sama yang ditawarkan Khofifah. Baik di bidang industri halal, fashion, bahkan teknologi kapal selam. Ia juga tidak menutup adanya kerja sama di bidang lainnya seperti  penelitian, pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata, termasuk museum Kerajaan Majapahit. 

"Nanti bisa kita kembangkan kerjasama terutama untuk museum-museum yang ada di Jawa Timur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement