Kamis 25 Mar 2021 07:07 WIB

Ini Angka Unik Dalam Kirab Obor Olimpiade

Selebrasi nasional besar-besaran tersebut akan menjadi kunci untuk OLimpiade

Tokyo Skytree, menara tertinggi di Jepang, diterangi dengan warna Obor Olimpiade, untuk memperingati 100 hari hingga estafet obor dimulai, Selasa, 15 Desember 2020, di Tokyo.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Tokyo Skytree, menara tertinggi di Jepang, diterangi dengan warna Obor Olimpiade, untuk memperingati 100 hari hingga estafet obor dimulai, Selasa, 15 Desember 2020, di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Obor Olimpiade Tokyo akan mulai diarak Kamis ini setelah satu tahun lebih satu hari sejak ditangguhkan ke tahun ini gara-gara pandemi virus corona.

Selebrasi nasional besar-besaran tersebut akan menjadi kunci dalam menciptakan momentum untuk Olimpiade tahun ini.

Berikut angka-angka penting

9.653 kilometer

Adalah jarak api Olimpiade dari pertama kali dinyalakan pada 12 Maret 2020 di Kuil Hera di Olympia, sampai Stadion Nasional di Tokyo di mana api terakhir kali dipajang selama Olimpiade mulai 23 Juli.

121 hari

Mulai dari Fukushima di Jepang timur laut, obor Olimpiade akan diarak ke penjuru Jepang selama empat bulan atau tepatnya 121 hari.

Nihil sorak sorai

Penonton memang akan berbaris sepanjang rute kirab obor Olimpiade tapi selain harus mengenakan masker dan menjaga jarak atau tidak berkerumun, mereka dilarang bersorak sorai, cukup dengan bertepuk tangan, guna menghindari penyebaran virus corona.

47 wilayah

Obor Olimpiade akan melewati seluruh 47 prefektur Jepang, dari Hokkaido di utara sampai Kagoshima dan Okinawa.

10.000 pembawa dan pengiring obor

Sebelum pandemi jumlah pembawa dan pengiring obor ditargetkan setengah juta manusia, tapi panitia penyelenggara memangkasnya menjadi 10.000 orang setelah pandemi.

200 kilogram

Setiap hari api akan disemayamkan dalam "kauldron selebrasi" seberat 200 kilogram dan setinggi 1,5 meter.

118 tahun

Adalah usia peserta kirab obor paling tua. Namanya Kane Tanaka yang akan turut berpawai Obor Olimpiade di Fukuoka.

Pemegang Guinness World Record itu diperkirakan membawa Obor Olimpiade sejauh 100 meter dengan kursi roda yang akan didorong oleh keluarganya.

Tanaka lahir 2 Januari 1903 dan penyuka matematika.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement