REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak membuat musisi Jonathan Kuo kurang bersemangat. Pianis klasik yang merupakan Young Steinway Artist dari Indonesia itu malah semakin giat dan menambah waktu berlatihnya.
"Selama pandemi, sasaran saya belajar lagi sebanyak mungkin. Latihan lebih banyak dari biasanya, minimal 5,5 jam sehari," ungkap pemuda asal Bandung itu pada konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (23/3).
Jonathan sudah belajar piano sejak usia tujuh tahun. Dua tahun sejak menjadi siswa dari Iswargia R Sudarno, Jonathan meraih gelar Juara III Indonesia Steinway Youth Piano Competition (2012) Kategori Talentum A (usia dibawah 10 tahun).
Dia juga menyabet predikat Juara II serta Penghargaan Khusus untuk Penampilan Mazurka Terbaik di 5th ASEAN International Chopin Piano Competition di Kuala Lumpur, Malaysia. Prestasinya kian menanjak sejak itu.
Prestasi terakhir yang diperolehnya adalah "Concerto Encouragement Prize" dari Virginia Waring International Piano Competition di Palm Spring, USA. Dengan deretan prestasi itu, Jonathan masih bersemangat mempelajari piano klasik.
Dia mengaku ingin lebih mengembangkan diri dan belajar repertoar. Jonathan juga menyatakan tidak mau menjadi komponis. Dia cukup puas menjadi pianis yang bisa memainkan musik luar biasa karya para musisi dunia.
Tidak ada kesulitan bagi Jonathan untuk membangkitkan motivasi. Pasalnya, alat musik yang dia dalami yakni piano klasik memang sesuatu yang benar-benar dicintai sejak kecil. Tak jarang Jonathan lupa waktu saat sudah di hadapan piano.
Dia berlatih tanpa diminta oleh siapapun. Karena menikmati prosesnya, Jonathan merasa dirinya baru berlatih lima atau 10 menit. Padahal, dia sudah memainkan piano selama dua jam hingga empat jam.
Selain berlatih sendiri, Jonathan biasanya menyimak juga permainan pianis lain. "Saya terinspirasi kalau ada pianis hebat yang memainkan sebuah lagu dengan luar biasa. Itu bikin saya sangat terpacu," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
