Rabu 24 Mar 2021 20:35 WIB

Simulasi PTM Dihelat, Vaksinasi Guru Tersendat

Simulasi PTM di Kabupaten Bogor belum diimbangi vaksinasi masif tenaga pendidik.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengunjungi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al Fatih di Kampung Muara, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/3).
Foto: humas Pemkab Bogor
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengunjungi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al Fatih di Kampung Muara, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bogor sudah dihelat di 170 sekolah. Namun, simulasi PTM yang sudah berjalan sepekan tidak diiringi dengan pemberian vaksin Covid-19 masif untuk tenaga pendidik.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Dedi Syarif mengatakan, proses vaksinasi untuk tenaga pendidik dan guru sudah mulai berjalan di sejumlah kecamatan.

Meski demikian, masih ada sejumlah guru di beberapa kecamatan belum menerima vaksin. "Secara umum guru sudah kami berikan kuota di puskesmas-puskesmas, tapi memang ada beberapa titik di mana vaksin belum kami distribusikan," kata Dedi, Rabu (24/3).

Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Bogor, sejumlah kecamatan yang sudah menerima vaksin untuk tenaga pendidik dan guru, secara keseluruhan masih berproses. Mulai dari 40, 60, hingga 90 persen.

Tersendatnya pemberian vaksin Covid-19 untuk tenaga pendidik, dikatakan Dedi terjadi karena stok vaksin di Dinkes Kabupaten Bogor mulai menipis. Bahkan, pada pekan lalu stok vaksin yang tersedia hanya berkisar 32 vial vaksin saja.

"Kemarin itu sisa vaksin kita ada 32 vial, karena 1.600 vial kita serahkan kepada IPB untuk para dosen. Kemarin kami dapat lagi 2.210 vial, kami alokasikan untuk puskesmas," paparnya.

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim mengatakan, vaksinasi kepada tenaga pendidik harus diselesaikan. Terutama seiring dengan dijalankannya simulasi PTM.

"Langkah untuk digelarnya PTM ini tentunya harus diimbangi dengan vaksinasi kepada guru-guru yang sudah selesai. Jangan sampai malah terjadi adanya penyebaran di satuan pendidikan," tegasnya.

Tak hanya itu, politisi PKS ini menilai, digelarnya PTM menjadi penting untuk meminimalisir terjadinya lost generation (kehilangan generasi) akibat adanya pandemi. Sebab, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi ini, menurut Agus kurang maksimal dan tidak bisa membuat siswa mendapatkan pembelajaran semestinya.

"Nah untuk itu vaksinasi kepada para guru saya harap bisa secepatnya diselesaikan. Kami dari dewan siap men-support soal anggaran jika dibutuhkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement