Rabu 24 Mar 2021 17:26 WIB

Kemenkes Harap Orang yang Enggan Divaksinasi Dapat Edukasi

Sekitar tujuh persen orang di Indonesia tidak mau divaksinasi Covid-19.

Kemenkes berharap orang-orang tersebut bisa mendapatkan edukasi serta sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Kemenkes berharap orang-orang tersebut bisa mendapatkan edukasi serta sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sekitar tujuh persen orang di Indonesia yang tak mau divaksinasi Covid-19. Sebanyak 30 persen masyarakat lainnya masih ragu-ragu.

Juru bicara vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, berharap orang-orang tersebut bisa mendapatkan edukasi serta sosialisasi pentingnya vaksinasi. Dia mengatakan, untuk keluar dari pandemi, semua pihak perlu saling bahu membahu untuk menciptakan kekebalan kelompok yang menjadi benteng pertahanan terhadap Covid-19.

"Informasi ini harus kami sampaikan pada penerima vaksin supaya mereka tidak ada keraguan dan merasa siap divaksin," ujar Nadia di sela sambutannya dalam acara 'Google for Media' yang digelar daring, Rabu (24/3).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak seperti Google, Youtube, dan awak media untuk mewujudkan masyarakat yang melek digital sekaligus menghindari informasi-informasi keliru terkait Covid-19. Menurut dia, semakin banyak anggota masyarakat yang mencari tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia.

"Kami optimistis proses vaksinasi yang terus berjalan akan membantu kita kembali melakukan kegiatan sehari-hari secara aman," kata dia.

Berdasarkan data hingga Maret 2021, Indonesia sudah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap dua dari target vaksinasi pada 181,5 juta orang. Nadia menyebut, pada tahap pertama yang diperuntukkan untuk tenaga kesehatan saat ini sudah sekitar 1,4 juta tenaga kesehatan menerima dosis pertama dan sebanyak 1,2 juta orang sudah dapat dosis kedua.

Pada tahap kedua, yang menyasar kategori lanjut usia dan pekerja pelayanan publik, sekitar 1,1 juta orang dari kelompok pekerja publik yang sudah divaksin dosis pertama dan 540 ribu orang kategori lansia. "Memang masih perjalanan panjang, karena untuk sasaran target tenaga kesehatan sudah tercapai 100 persen, malah mungkin akan lebih jumlahnya," ujarnya.

Nadia menyebut, untuk usia di atas 60 tahun, targetnya 21,5 juta. Untuk itu, pemerintah masih harus mengakselarasi upaya dalam melakukan vaksinasi termasuk juga untuk pekerja pelayanan publik yang targetnya 16,9 juta orang.

"Ini menjadi PR kami, tentunya kalau mau keluar dari situasi pandemi Covid-19, juga akan menekan angka kesakitan dan kematian, harus menerima vaksinasi secara bersama-sama karena yang diharapkan kekebalan kelompok muncul," kata dia.

Nadia berharap, kerja sama berbagai pihak mengenai informasi vaksinasi Covid-19 akan semakin menambah informasi dan memberikan akses seluas-luasnya terhadap masyarakat terkait vaksinasi. "Kami bisa melakukan peran bersama untuk memberantas hoaks terkait vaksinasi Covid-19," ujar Nadia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement