Rabu 24 Mar 2021 09:09 WIB

Laporan: Penyelidik PBB Diancam Dibunuh oleh Pejabat Saudi

Ancaman itu terkait dengan hasil penyelidikan pembunuhan Khashoggi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Infografis Republika.co.id
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Agnes Callamard, mendapatkan ancaman kematian setelah menyelidiki pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Ancaman itu dilakukan oleh pejabat senior Arab Saudi dan dilakukan tidak hanya sekali.

Laporan the Guardian pada Selasa (23/3) menyatakan, Callamard mengaku mendapat info dari seorang rekan PBB yang memberi tahunya pada Januari 2020 bahwa seorang pejabat Saudi mengancam dua kali dalam pertemuan dengan pejabat senior PBB lainnya di Jenewa. Pejabat itu ingin agar Callamard 'diamankan'.

Baca Juga

Callamard pun mengaku diberitahu bahwa Saudi mengkritik pekerjaannya dalam penyelidikan Khashoggi. Saudi geram tentang penyelidikan dan kesimpulannya. Pejabat Saudi juga mengklaim Callamard menerima uang dari Qatar. Tuduhan tersebut sering kali digunakan terhadap kritik kepada Pemerintah Saudi.

Menurut Callamard salah satu pejabat senior Saudi yang berkunjung kemudian diduga mengatakan telah menerima panggilan telepon dari orang-orang yang siap untuk 'mengamankannya'. 

Komentar itu dipahami sebagai ancaman kematian oleh rekan-rekannya. Sedangkan pihak Saudi meyakinkan mereka bahwa komentar tersebut tidak boleh dianggap serius.

Callamard diberitahu, kelompok Saudi kemudian meninggalkan ruangan, tetapi pejabat senior Saudi yang berkunjung tetap tinggal. Dia mengulangi ancaman kepada pejabat PBB yang tersisa di ruangan itu.

"Orang-orang yang hadir, dan juga kemudian, menjelaskan kepada delegasi Saudi bahwa ini benar-benar tidak pantas dan ada harapan bahwa ini tidak boleh berlanjut," kata Callamard.

Baca juga : Marzuki Cs Batal Gugat, Demokrat AHY: Mereka Akhirnya Sadar

Callamard akan bergabung dengan pengawas hak asasi manusia Amnesty International sebagai sekretaris jenderal bulan ini. Dia adalah pejabat pertama yang menyelidiki pembunuhan kolumnis Washington Post yang dibunuh oleh agen Saudi di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018.

Dalam laporan 100 halaman yang diterbitkan pada Juni 2019, Callamard mengatakan, kematian Khashoggi merupakan pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab Negara Kerajaan Arab Saudi. Laporan itu juga mengatakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) harus diselidiki atas pembunuhan itu. Namun, Saudi mengatakan, Khashoggi meninggal dunia akibat operasi curang oleh agen dan MBS membantah memerintahkan untuk melakukan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement