Rabu 24 Mar 2021 05:52 WIB

Prancis Buka Kembali Kedubes di Libya

Langkah ini untuk menunjukkan dukungan ke otoritas baru negara tersebut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Prancis Emmanuel Macron.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan membuka kembali kedutaan besar di ibu kota Libya, Tripoli, pada 29 Maret.  Presiden Emmanuel Macron menyatakan, langkah ini dilakukan untuk menunjukkan dukungannya kepada otoritas baru negara Afrika Utara itu, Selasa (23/3).

"Senin kedutaan kami di Tripoli akan dibuka kembali dan duta besar kami akan kembali ke wilayah Anda," ujar Macron bersama kepala dewan kepresidenan Libya, Mohammed al-Menfi.

Baca Juga

Pemerintah persatuan baru Libya mulai menjabat pada 16 Maret dari dua pemerintahan yang bertikai wilayah timur dan barat. Mereka dapat menyelesaikan transisi kekuasaan yang mulus setelah satu dekade kekacauan yang hebat.

"Kami akan melakukan segala daya kami untuk mempertahankan agenda kedaulatan dan stabilitas ini," kata Macron.

Paris menutup kedutaan besar setelah mengevakuasi sekitar 50 warga negara Prancis dan Inggris saat pertempuran pecah di Tripoli pada Juli 2014. Negara ini pun menempatkan duta besarnya di Tunis.

Macron mengatakan, Prancis dan mitra Eropa bersatu dalam mendukung upaya otoritas baru untuk menegakkan gencatan senjata. Banyak pihak mendorong penyatuan tentara nasional dan lembaga keuangan, serta bekerja menuju pemilihan yang direncanakan pada akhir tahun.

Dengan kondisi yang mulai stabil, presiden Prancis ini pun mengatakan,  keharusan pasukan asing dan pejuang meninggalkan Libya. "Pasukan tempur Turki, Rusia, dan pejuang asing yang diimpor oleh negara-negara ini atau lainnya harus pergi secepat mungkin karena hanya tentara Libya yang bersatu yang dapat mengamankan Libya," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement