Selasa 23 Mar 2021 19:00 WIB

COVAX Sisihkan 5 Persen Dosis Vaksin untuk Stok Darurat

COVAX merupakan program pengadaan vaksin Covid-19 yang didukung WHO dan GAVI.

Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Inisiatif berbagi vaksin COVAX akan menyisihkan lima persen dari dosis vaksin yang didapat sebagai cadangan yang akan digunakan untuk keperluan bersifat kemanusiaan atau kasus wabah parah. Hal tersebut diungkapkan aliansi vaksin GAVI, Selasa (23/3).

"Jumlah itu mencapai hingga 100 juta dosis vaksin sampai akhir 2021," kata GAVI.

Baca Juga

COVAX merupakan program yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin. Sejauh ini, 31 juta dosis telah dikirim ke 57 negara, kendati angka tersebut tertinggal di belakang negara-negara yang lebih kaya sehingga mengungkap kesenjangan yang digambarkan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 'tidak masuk akal'.

GAVI menyebutkan bahwa stok vaksin nantinya akan digunakan di daerah-daerah, tempat terjadi 'kesenjangan jangkauan yang tak terelakkan', seperti zona konflik dan daerah-daerah yang dikuasai kelompok bersenjata yang tidak dapat diakses oleh pemerintah. "Saat kami memulai peluncuran jutaan dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara COVAX, penting pula untuk melindungi kelompok berisiko tinggi yang terjebak dalam krisis," kata CEO GAVI, Seth Berkley.

"Cadangan dosis itu juga bisa digunakan sebagai bagian dari 'pengiriman darurat' untuk mengatasi wabah parah Covid-19, ketika jadwal alokasi vaksin reguler tidak terpenuhi," katanya.

Akan tetapi, dosis-dosis tersebut hanya akan tersedia begitu seluruh partisipan COVAX telah menerima dosis pertama vaksin mereka.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement