Selasa 23 Mar 2021 15:15 WIB

AS Lindungi Saudi dari Serangan Houthi

Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi melancarkan serangan udara terhadap Riyadh

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken
Foto: www.huffingtonpost.com
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi melancarkan serangan udara terhadap Riyadh, Arab Saudi. Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan komitmen AS melindungi Arab Saudi dari serangan tersebut.

"Menteri Blinken menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung pertahanan Arab Saudi dan mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap wilayah Saudi dari kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di wilayah tersebut," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada Senin (22/3), dikutip laman Al Arabiya.

Pernyataan Price muncul setelah Blinken melakukan percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan. Price mengungkapkan, selama melakukan percakapan telepon, Blinken dan Pangeran Faisal membahas kerja sama untuk mendukung upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths dan utusan khusus Presiden AS Joe Biden untuk Yaman Tim Lenderking, mengakhiri perang di negara tersebut.

"Selain itu, mereka membahas pentingnya menstabilkan ekonomi Yaman," ujar Price.

Pangeran Faisal telah mengusulkan inisiatif perdamaian baru untuk mengakhiri konflik Yaman. Insiatif tersebut termasuk penerapan gencatan senjata nasional yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan PBB.

“Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, dengan mitra kami dan dengan pemerintah Yaman untuk mendorong prakarsa ini dilaksanakan," ucapnya pada Senin.

Dia mengatakan Saudi akan melakukan semua upaya untuk menekan kelompok pemberontak Houthi agar bersedia datang ke meja perundingan. "Karena kami yakin bahwa menghentikan pertempuran dan fokus pada solusi politik adalah satu-satunya jalan untuk maju," ujar Pangeran Faisal.

Sejak Maret 2015, Saudi telah melakukan intervensi militer di Yaman. Mereka berupaya menumpas Houthi dan mengembalikan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional ke tampuk kekuasaan. Saudi memandang Houthi sebagai ancaman karena didukung Iran.

Sejak saat itu, Saudi gencar melancarkan serangan udara ke Yaman. Peperangan telah menyebabkan banyak sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya hancur. Konflik memicu jutaan warga kelaparan. Akses ke fasilitas atau layanan kesehatan semakin sulit.

PBB telah menyatakan krisis di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Hingga kini belum ada tanda-tanda konflik Yaman bakal berakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement