Selasa 23 Mar 2021 14:45 WIB

Presiden BWF Minta Maaf, Menpora Kasih Maaf?

pemerintah memberikan perhatiannya terhadap insiden yang menimpa tim bulutangkis

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Akbar
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberikan keterangan pers tentang tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Menpora menilai bahwa Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tidak profesional, tidak transparan dan diskriminatif terhadap tim bulu tangkis Indonesia dalam All England 2021.
Foto: ANTARA/Humas Kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberikan keterangan pers tentang tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Menpora menilai bahwa Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tidak profesional, tidak transparan dan diskriminatif terhadap tim bulu tangkis Indonesia dalam All England 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden BWF (Badminton World Federation) Poul-Erik Hoyer menyampaikan surat permohonan maaf atas insiden yang menimpa tim bulutangkis Indonesia di turnamen All England 2021.

Dalam surat yang disampaikan Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer menyampaikan rasa permintaan maaf dan penyesalannya kepada Presiden Joko Widodo, Menpora, Menteri Luar Negeri, PBSI, serta masyarakat Indonesia.

Menanggapi hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, pemerintah memberikan perhatiannya terhadap insiden yang menimpa tim bulutangkis Indonesia tersebut. Menurutnya, bulutangkis merupakan cabang olahraga unggulan selama ini.

“Pemerintah memberikan atensi terhadap kejadian yang dialami oleh tim bulutangkis di All England itu, selain sebagai pernyataan sikap kita kepada BWF juga merupakan perhatian kita terhadap cabang olahraga bulutangkis yang sudah menjadi cabor unggulan dalam pembinaan prestasi,” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/3).

Selanjutnya, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan, khususnya dalam turnamen di Olimpiade Tokyo. Ia pun berharap, insiden tersebut tak kembali terjadi terhadap tim bulutangkis Indonesia.  

“Kita akan lihat perkembangan selanjutnya, khususnya dalam turnamen-2 yang kita harapkan bisa mendapat point untuk Olimpiade Tokyo nanti. Kita akan memberikan respon secara proporsional dan terukur. Semoga tidak terulang lagi kejadian di All England 2021 ini,” tambahnya.

Dalam surat permintaan maaf dari BWF, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer menyinggung bahwa Indonesia merupakan salah satu negara besar di dunia badminton.

Indonesia memiliki banyak pemain bertalenta dan pemain kelas dunia. Selain itu, BWF pun menyadari bahwa para pemain badminton Indonesia merupakan ikon nasional yang membawa banyak harapan untuk negara di tingkat internasional.

Ia pun menekankan, BWF akan menjadikan insiden ini menjadi pelajaran serius di tengah pandemi Covid-19 saat ini. BWF juga akan terus melakukan berbagai perbaikan ke depannya.

Seperti diketahui, tim bulutangkis Indonesia seharusnya berada di Inggris untuk bertanding di kejuaraan All England 2021 pada 17-21 Maret. Namun tim Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan ini setelah anggota tim menerima surat elektronik atau email dari National Health Service (NHS) Inggris yang memberitahukan bahwa mereka berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19.

Tim Indonesia pun diminta untuk menjalani karantina selama 10 hari. Namun, saat tiba di Inggris, tim Indonesia juga telah dinyatakan negatif dari Covid-19 setelah menjalani tes PCR. Hal ini yang membuat tim Indonesia merasa diperlakukan tidak adil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement