Senin 22 Mar 2021 19:37 WIB

Wali Kota Bandung: Kalau Surplus Ngapain Impor Beras

Oded menilai bila memang stok dalam negeri surplus untuk apa impor beras.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja mengangkut beras di gudang. Ilustrasi
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pekerja mengangkut beras di gudang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial ikut memberikan tanggapan terhadap rencana kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah pusat sehingga menimbulkan pro-kontra. Ia menilai jika stok dalam negeri surplus atau berlebih maka tidak ada alasan untuk melakukan impor beras.

"Logika saya, kalau emang kita surplus ngapain kita impor," ujarnya, Senin (22/3). Ia menuturkan, jika kebijakan impor beras tetap dilaksanakan maka bagaimana nasib beras yang berada di Badan Urusan Logistik (Bulog).

Hal senada disampaikan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Ia menilai jika stok beras di dalam negeri surplus maka impor beras tidak relevan dilakukan. Ia mengingatkan apabila kebijakan impor beras tetap dilaksanakan maka jangan sampai menumpuk dan tidak digunakan.

"Kalau betul surplus mah ngapain juga kita yah (impor) karena setahu saya bupper stoknya yang saya baca itu berapa juta ton di Bulog," katanya.

Ia mengaku kebijakan impor beras jangan sampai menurunkan mutu beras yang sudah ada. Terkait sikap pemerintah sendiri, Yana mengaku kebijakan berada pada tangan Wali Kota Bandung.

Ia pun menilai lebih baik pemerintah memanfaatkan stok yang masih ada. "Iya, sebaiknya manfaatkan dulu yang ada," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement