Senin 22 Mar 2021 17:38 WIB

Vaksin Covid-19 Bisa Lewat Nonsuntik, Ini Kata Peneliti UI

Jika di luar negeri bisa menerapkannya, kemungkinan di Indonesia juga bisa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengungkap ada salah satu vaksin Covid-19 yang tidak membutuhkan jarum suntik dan siap diedarkan tahun ini atau 2022. Universitas Indonesia (UI) yang kini tengah mengembangkan vaksin merah putih mengaku jika di luar negeri bisa menerapkannya, tidak menutup kemungkinan Tanah Air juga bisa mengaplikasikannya.

Peneliti Utama dalam Tim Pengembangan Vaksin Covid-19 UI, Budiman Bela mengaku belum membaca berita ini dengan detail.  "Saya belum lihat vaksin Covid-19 yang mereka (WHO) buat seperti apa, memang media vaksinasi (selain injeksi) bisa lewat kulit atau hidung. Kemudian, kalau ditanya apakah bisa diterapkan di Indonesia, maka bisa-bisa saja. Kalau di sana bisa, mengapa di sini tidak bisa," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/3).

Baca Juga

Kendati demikian, dia melanjutkan, UI mengembangkan vaksinasi Covid-19 dalam bentuk injeksi karena uji praklinis di hewan menggunakan suntikan. Sebenarnya, Budiman mengaku pihaknya sempat diberi tahu untuk melakukan uji coba vaksinasi pada hewan melalui noninjeksi. Namun, pihaknya memikirkan banyak urusan dan akhirnya melupakan rekomendasi ini. 

"Namun, vaksinasi lewat noninjeksi tidak menutup kemungkinan bisa diterapkan (di UI) dan jadi alternatif yang baik," katanya.

 

Terkait waktu penerapan penggunaan vaksin menggunakan cara ini, pihaknya mengaku kemungkinannya nanti. Sebab, dia melanjutkan, UI harus mengembangkan vaksin jenis ini terlebih dahulu.

Sebelumnya, peneliti dari organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa ada beberapa vaksin Covid-19 baru yang diperkirakan akan siap diedarkan tahun ini atau pada 2022. Salah satu dari vaksin tersebut tidak memerlukan jarum suntik dan bisa disimpan di dalam suhu ruangan.

"Kami sangat senang dengan vaksin yang kita miliki sekarang, tapi kita bisa lebih bertambah lebih baik lagi," ungkap Kepala Ilmuwan WHO dan juga seorang dokter anak Soumya Swaminathan, seperti dilansir Fortune, Senin (22/3).

Swaminathan mengatakan, ada sekitar enam hingga delapan vaksin Covid-19 baru yang akan menyelesaikan proses uji klinis dan menjalani peninjauan regulasi tahun ini. Kehadiran vaksin-vaksin baru diperlukan seiring dengan dibutuhkannya lebih banyak vaksin di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement