Senin 22 Mar 2021 15:05 WIB

Pfizer Klaim Vaksinnya Ampuh Cegah Penularan Covid-19

Pfizer melakukan studi terhadap vaksinnya ada 17 Januari hingga 6 Maret 2021.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Pfizer melakukan studi terhadap vaksinnya ada 17 Januari hingga 6 Maret 2021.
Foto: Song Kyung-Seok / Pool via AP
Pfizer melakukan studi terhadap vaksinnya ada 17 Januari hingga 6 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data baru menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech sangat efektif mencegah penyebaran COVID-19 pada orang yang sudah divaksinasi penuh. Akhir pekan lalu, Pfizer mengumumkan bahwa vaksin mRNA untuk COVID-19, 94 persen efektif mencegah penularan tanpa gejala SARS CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Temuan ini diambil dari data pasien yang tidak teridentifikasi di Israel. Data dikumpulkan antara 17 Januari dan 6 Maret 2021. Selama waktu itu vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya vaksin COVID-19 yang tersedia di negara tersebut. Perlu juga dicatat bahwa pada saat itu, jenis virus yang dominan adalah B117, varian SARS CoV-2 di Inggris.

Baca Juga

Data menunjukkan bahwa vaksin tersebut setidaknya 97 persen efektif melawan kasus gejala COVID-19, rawat inap, rawat inap parah dan kritis, serta kematian.

"Ini jelas menunjukkan kekuatan vaksin COVID-19 untuk melawan virus ini dan mendorong kami untuk melanjutkan kampanye vaksinasi yang lebih intensif. Keberhasilan ini memberikan harapan untuk mendapatkan kembali fungsi ekonomi dan sosial yang normal dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Direktur Kementerian Kesehatan Israel, Profesor Yeheskel Levy.

Luis Jodar, wakil presiden senior dan kepala petugas medis Vaksin Pfizer, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan temuan tersebut. Ini artinya, vaksin Pfizer bisa segera mengakhiri pandemi.

Lalu bagaimana dengan vaksin merek lain? Dekan senior di Universitas di Buffalo Jacobs, Timothy Murphy mengatakan, dari studi ini akan masuk akal jika berasumsi bahwa vaksin Moderna dan Johnson & Johnson juga akan mencegah penularan virus. Namun, Murphy menekankan pentingnya studi lebih lanjut.

"Saya lebih yakin mengatakan bahwa vaksin Moderna akan memiliki hasil yang serupa karena itu juga merupakan vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech," tegas Murphy seperti dilansir dari laman Very Well Health pada Senin (22/3).

Meskipun demikian, vaksin yang paling efektif pun hanya akan berhasil jika ada banyak orang yang divaksin dan mencapai kekebalan imunitas.  “Mudah-mudahan, vaksinasi yang meluas akan menjadi titik kritis yang mengarah pada berakhirnya pandemi,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement