Senin 22 Mar 2021 07:12 WIB

Bayi dengan Antibodi Covid-19 Lahir dari Ibu Divaksinasi

Seorang ibu yang sudah divaksinasi Covid-19 melahirkan bayi dengan antibodi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Seorang ibu yang sudah divaksinasi Covid-19 melahirkan bayi dengan antibodi.
Foto: AP/VOA
Seorang ibu yang sudah divaksinasi Covid-19 melahirkan bayi dengan antibodi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang perempuan asal Florida, Amerika Serikat, melahirkan bayi perempuan yang memiliki antibodi Covid-19. Sang ibu yang berprofesi sebagai petugas medis menerima vaksinasi corona pada 36 pekan kehamilan.

Tiga pekan setelah divaksin, dia melahirkan bayi perempuan yang sehat. Dilaporkan Forbes, para peneliti mendapati antibodi Covid-19 pada sampel darah tali pusat bayi yang diperiksa usai persalinan.

Baca Juga

Kalangan medis telah mengetahui sebelumnya bahwa vaksinasi influenza, tetanus, difteri, dan pertusis selama kehamilan bisa memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir. Perlindungan serupa diharapkan terjadi untuk Covid-19.

Belum diketahui apakah antibodi Covid-19 yang ditularkan melalui ASI atau selama dalam rahim akan cukup untuk mencegah infeksi Covid-19 akut pada bayi setelah lahir. Bayi dan anak-anak dianggap tetap perlu mendapat vaksin di kemudian hari.

 

Pemberian vaksin Covid-19 bagi ibu hamil atau menyusui masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Pasalnya, efek sampingnya belum dipelajari pada kelompok tersebut dan mereka secara khusus tidak dilibatkan dalam uji coba vaksin.

Meski demikian, CDC, WHO, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dan Society for Maternal/Fetal Medicine (SMFM) cenderung menganjurkannya. Sejumlah pihak itu mempertimbangkan pentingnya vaksinasi bagi ibu hamil.

Alasan mereka, perempuan hamil yang terinfeksi Covid-19 taraf akut berisiko sangat tinggi mengalami komplikasi parah, termasuk kematian janin dan kematian ibu. Melakukan pencegahan lewat vaksin menjadi opsi yang jauh lebih baik.

Data dalam jumlah terbatas yang ada juga cukup menjanjikan. Lebih dari 20 perempuan yang terdaftar dalam uji coba vaksin Pfizer/BioNTech dilaporkan hamil selama masa studi, dan tidak ada yang mengalami keguguran atau komplikasi perinatal.

Bayi yang disusui oleh ibu yang sudah divaksin juga mendapat efek peningkatkan antibodi Covid-19 melalui ASI. Kabar baik pun terlihat pada sejumlah perempuan hamil di New York yang terinfeksi SARS-CoV-2 selama Maret dan Mei 2020.

Mereka semua melahirkan bayi yang memiliki antibodi Covid-19. Sementara itu, kini uji coba prospektif vaksin Pfizer/BioNTech sedang dilakukan pada 4.000 perempuan hamil pada usia kehamilan enam hingga delapan bulan, dikutip dari laman Forbes, Senin (22/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement