Senin 22 Mar 2021 03:15 WIB

Banyuwangi Gelar Educamp Ijen Geopark Festival  

Festival Educamp Geopark Ijen sebagai upaya edukasi lingkungan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi didukung Kementerian PPN/Bappenas menggelar Educamp Ijen Geopark Festival  mulai Sabtu (20/3) sampai Minggu (21/3) di geosite Pantai Pulau Merah.
Foto: . dok. Pemkab Banyuwangi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi didukung Kementerian PPN/Bappenas menggelar Educamp Ijen Geopark Festival mulai Sabtu (20/3) sampai Minggu (21/3) di geosite Pantai Pulau Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi didukung Kementerian PPN/Bappenas menggelar Educamp Ijen Geopark Festival. Ajang ini ditunjukkan untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam pengembangan geopark nasional.  

Setelah ditetapkannya Geopark Banyuwangi sebagai geopark nasional pada 2018, Pemkab Banyuwangi didukung Pemprov Jatim dan pemerintah pusat tengah berupaya mengusulkan Kawasan Gunung Ijen ke UNESCO untuk menjadi bagian dari jaringan global geopark dunia. Kawasan geopark Banyuwangi meliputi Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.   

Baca Juga

Wali Bupati Banyuwangi, Sugirah, menjelaskan  Educamp Ijen Geopark digelar mulai Sabtu (20/3) sampai Ahad (21/3) di geosite Pantai Pulau Merah. Lokasi ini merupakan bagian dari situs Geopark Banyuwangi. Kegiatan ini diikuti 30 anak muda yang terdiri atas pegiat lingkungan dan perwakilan dari 19 badan pengelola geopark se-Indonesia.  

Educamp Ijen Geopark memadukan berbagai aktivitas edukasi hingga berbagi pengetahuan tentang konservasi lingkungan. Peserta juga diajak melakukan geowisata menjelajah geosite Batuan Terobosan Pulau Merah. "Sharing tentang pengelolaan situs geopark hingga belajar tentang pengelolaan sampah," katanya dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Ahad (21/3). 

Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Kementerian PPN/Bappenas, Yahya Rachmana Hidayat menyampaikan educamp merupakan momentum penting untuk menggerakkan peran pemuda dalam percepatan pengembangan geopark di Indonesia. Hal ini termasuk peran anak muda di kawasan geopark Ijen yang saat ini tengah dalam proses menjadi UGG.  

Menurut Yahya, taman bumi (geopark) merupakan tempat yang menggabungkan keanekaragaman hayati, geologi, dan sosial budaya. Lokasi ini ditunjukkan untuk keperluan konservasi, pendidikan, dan pembangunan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan termasuk para pemuda.  

Yahya menilai pemuda sebagai inovator, kolaborator dan agen perubahan. Oleh sebab itu, pemuda harus bisa memberi perubahan karena taman bumi (geopark) sendiri bagian dari hal tersebut. Pemuda harus berperan dalam mengubah pola pikir masyarakat dari kebiasaan melakukan eksploitasi menjadi konservasi.   

Terpisah, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berharap educamp dapat membawa manfaat positif bagi pengembangan geopark khususnya geopark Ijen. 

Dia berharap dari educamp ini dapat muncul ide-ide baru yang mendorong percepatan pengembangan geopark di Indonesia. Apalagi saat ini geopark nasional Ijen sedang diusulkan menjadi UGG oleh pemerintah pusat. 

Untuk diketahui, saat ini Geopark Ijen telah lolos proses verifikasi administrasi dari Badan Pengembangan Geopark Dunia Unesco. Selanjutnya, pada pertengahan tahun ini assessor UGG akan melakukan tinjau lapang ke kawasan Ijen. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kelayakan Ijen masuk dalam jaringan geopark dunia. 

Ipuk meminta Geopark Ijen dikelola dan dikembangkan oleh anak muda. Tidak hanya masalah konservasi lingkungan, tapi juga pengembangan dari sisi sosial budaya masyarakat juga. Sebab, ketika bicara geopark, maka ini tidak hanya sekadar bicara alam tetapi seluruh aspek di dalamnya seperti hayati dan kebudayaan.  

"Dan Banyuwangi sendiri memiliki kekayaan warisan geologi serta warisan tradisi seni budaya yang luar biasa dan lengkap," kata dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement