Senin 22 Mar 2021 01:50 WIB

Vaksinasi Pendidik Pesantren Dijadwalkan Akhir Maret  

Vaksinasi di kalangan pesantren sebagiannya sudah berjalan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Vaksinasi di kalangan pesantren sebagiannya sudah berjalan . Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)
Foto: AP
Vaksinasi di kalangan pesantren sebagiannya sudah berjalan . Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menyampaikan bahwa vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) untuk pesantren dimulai akhir Maret 2021. Program vaksinasi ini dalam rangka melindungi pendidik dan tenaga kependidikan di pesantren dari wabah Covid-19. 

 

Baca Juga

"Dari gugus tugas, rencana vaksinasi (pendidik dan tenaga kependidikan) PTK untuk pesantren dimulai akhir Maret dan harus selesai di akhir April," kata Direktur PD Pontren Kemenag, Waryono melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Ahad (21/3). 

 

Kasubdit Pendidikan Pesantren Kemenag, Basnang Said, menambahkan Kemenag sudah mengirim surat ke ormas-ormas Islam yang memiliki pesantren. Kemenag minta kepala-kepala bidang pendidikan pesantren di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag provinsi agar mendorong pesantren-pesantren untuk mengikuti vaksinasi di wilayah masing-masing. 

 

Dia mengatakan, berdasarkan data dari masing-masing di Kanwil Kemenag, pesantren dan para pengasuhnya banyak yang sudah mengikuti vaksin dari berbagai pintu. "Tapi dari sisi angkanya berapa persen dari total pengasuh (pesantren yang ikut vaksinasi), itu kami belum ada data," kata Basnang kepada Republika.co.id, Ahad (21/3). 

 

Dia menjelaskan, pihaknya mencoba mengecek ke beberapa Kanwil Kemenag, vaksinasi pengasuh pesantren ada yang sudah berjalan. Meski tidak ada data akurat di masing-masing provinsi terkait berapa jumlah pengasuh yang sudah divaksin. 

 

Alasan tidak adanya data tersebut karena pengasuh pesantren divaksin dari pintu-pintu lain, misalnya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam. Sehingga mereka ikut vaksinasi tanpa atas nama pesantren, tapi atas nama ormas Islam. 

 

"Kami pastikan para pengasuh pesantren mengikuti vaksin, walau ada yang belum (vaksin), tapi pengasuh pondok (pesantren) yang terlibat di organisasi MUI, RMI, NU, Muhammadiyah, Mathla'ul Anwar, kami yakin ada yang sudah melakukan vakin, tentu juga masih ada yang belum (vaksin)," jelasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement