Ahad 21 Mar 2021 15:23 WIB

Menkop UKM Optimistis Ekonomi Jabar Menggeliat Lewat UMKM

Kegiatan yang menggabungkan UMKM dan pariwisata bisa bagus untuk ekonomi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki Teten Masduki, optimistis ekonomi di Jabar bisa menggeliat melalui UMKM dan pariwisata.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki Teten Masduki, optimistis ekonomi di Jabar bisa menggeliat melalui UMKM dan pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki Teten Masduki, optimistis ekonomi di Jabar bisa menggeliat melalui UMKM dan pariwisata.

Oleh karena itu, Teten mengapresiasi upaya alumni perguruan tinggi di Jawa Barat (Jabar) bersama pemerintah provinsi dalam menggeliatkan kembali perekonomian melalui gelaran Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest) 2021.

Baca Juga

"Kegiatan ini bisa menjadi pemantik sektor ekonomi tumbuh lebih cepat di tengah upaya pemerintah menanggulangi dampak pandemik Covid-19," ujar Teten dalam pembukaan JaFest 2021 di Gedung Sate, Ahad (21/3).

Teten mengatakan, gagasan untuk mengadakan Jafest merupakan hal baik untuk bersama-sama menggerakkan perekonomian daerah dan nasional. Di saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi, maka gerakan seperti ini bisa memberikan secercah harapan masayrakat bangkit dari keterpurukan ekonomi.

"Kegiatan yang menggabungkan UMKM dan pariwisata ini bisa bagus untuk ekonomi karena selama ini dua sektor itu paling cepat dalam pemulihan," katanya.

Teten berharap, pihak Jafest mendorong pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan platform digital dalam menjual barangnya. Saat ini baru ada 12 juta pelaku UMKM yang masuk dalam ekosistem tersebut.

Angka ini, kata dia, masih minim melihat jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak. "Kita ingin mendorong agar UMKM dan UKM bisa masuk untuk platform digital khususnya yang ada di daerah," kata Teten.

Saat ini, kata Teten, pemerintah sedang mendorong pelaku usaha untuk masuk dalam platform seperti Alibaba dan Amazon. Sehingga produk dari Indonesia semakin dikenal masyarakat luar negeri dan membuat pangsa ekspor kian tumbuh.

Menurutnya, tahun ini pemerintah melihat dimulainya recovery ekonomi di Indonesia. Sebelumnya, cukup banyak  UMKM terdampak Covid 19 dari sisi penjualan omzet, pembayaran, dan cash flow.

"Tahun ini UMKM mulai menggeliat. Hal itu terlihat dari permintaan kredit KUR mulai menggeliat," katanya.

Saat ini, kata dia, UMKM masih harus di bantu di kuartal 1 dan 2. Oleh karena itu, restrukturisasi pinjaman kredit dan bantuan presiden produktif akan dilanjutkan.

Untuk UMKM yang sudah menggunakan digital, kata dia, pada 2020 yang sudah terhubung secara digital ada 8 juta atau 12 persen. Hingga hari ini, ada 12 juta UMKM.

"Targetnya tahun ini ada 30 juta UMKM terhubung dengan platform digital karena satu keniscayaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement